Jombang Bergejolak Lagi: 5 Pembunuhan Sadis dalam 6 Bulan, Publik Terbayang Sosok Si Jagal Ryan

oleh -468 Dilihat
RYAN JOMBANG
Very Idham Henyansyah alias Ryan. (Foto Repro)

KabarBaik.co- Jombang merupakan salah satu nama kabupaten di Jawa Timur. Belakangan, nama Jombang tengah jadi pergunjingan di sejumlah media sosial. Ini setelah kembali terjadi kasus pembunuhan menggemparkan publik. Seorang istri membunuh sang suami dengan cara sadis. Yakni, meracunnya. Mencampur potas ke dalam makanan.

Berdasarkan catatan redaksi, dalam kurun 6 bilan terakhir (Januari- Juni 2025), setidaknya Jombang diguncang serangkaian kasus pembunuhan yang mencengangkan publik. Motif beragam mulai dari kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), cinta segitiga, balas dendam, hingga pembunuhan disertai mutilasi. .

1. Istri Siri Bunuh Suami, Simpan Mayat 40 Hari

Kasus terbaru dan paling menghebohkan terjadi pada Juni 2025. Seorang wanita berinisial FP,  47, wara Desa Johowinong, Kecamatan Mojoagung, menyerahkan diri ke polisi setelah membunuh Lukman, 50, suami sirinya. Yang mengejutkan, jasad korban disimpan di dalam rumah selama lebih dari 40 hari hingga ditemukan dalam kondisi membusuk.

Polisi menduga motif pembunuhan dipicu oleh kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang kerap dialami pelaku. Dari keterangan kepada polisi, pelaku mengaku membunuh suaminya itu dengan mencampur racun potas ke dalam makanannya. Tak berselang lama, korban pun menggelepar tewas. Setelah 40 hari kemudian, pelaku menyerahkan ke polisi. FP pun dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman pidana maksimal hukuman mati.

2. Cinta Segitiga Berujung Darah di Barbershop

Awal tahun 2025, masyakarak juga digemparkan dengan tragedi berdarah di sebuah barbershop di Jalan Wahidin Sudirohusodo, Desa Sengon, Kecamatan Jombang. Seorang karyawan Indomaret tewas ditusuk oleh kapster barbershop pada Kamis malam, 9 Januari 2025. Motif pembunuhan diduga kuat akibat konflik cinta segitiga. Pelaku langsung diamankan polisi setelah kejadian.

3. Mayat di Hutan Kabuh, Diduga Balas Dendam

Masih di bulan Januari 2025, sesosok mayat ditemukan di hutan wilayah Kecamatan Kabuh. Meski identitas korban belum sepenuhnya dipublikasikan, polisi menduga kuat bahwa pembunuhan ini bermotif balas dendam.

4. Gadis SMA Diperkosa, Dianiaya, Lalu Dibuang ke Sungai

Sebulan kemudian, atau Februari 2025, juga menjadi bulan kelam berikutnya. PRA, 19 tahun, seorang gadis asal Desa Sebani, Kecamatan Sumobito, ditemukan tewas mengapung di sungai Desa Pacarpeluk. Hasil penyelidikan mengungkap bahwa korban mengalami kekerasan seksual dan penganiayaan sebelum akhirnya dibuang ke sungai. Pelaku diketahui juga telah merampas barang berharga milik korban.

5. Miras dan Mutilasi: Nyawa Melayang di Tengah Cekcok

Di Desa Dukuharum, Kecamatan Megaluh, pembunuhan sadis terjadi pada Februari 2025. Pelaku EF, 38 tahun, memutilasi mantan rekan kerjanya AS, 37 tahun, setelah terlibat cekcok dalam kondisi pengaruh minuman keras alias mabuk. Padahal, keduanya merupakan teman dekat. Pernah bekerja bersama tak mencegah terjadinya tragedi keji ini

16 Tahun Menanti Eksekusi Mati

Serangkaian pembunuhan tersebut, mengingatkan publik pada kasus pembunuhan berantai. Yakni, Ryan Jombang, yang mana aslinya Very Idham Henyansyah. Ia adalah pelaku pembunuhan berantai yang menggemparkan Indonesia pada tahun 2008.

Kasusnya terungkap setelah penemuan mayat termutilasi di Jakarta. Setelah diselidiki lebih lanjut, terungkap bahwa Ryan Jombang telah membunuh sebanyak 11 orang di Jakarta dan Jombang. Beberapa korban dikuburkan di halaman belakang rumah orang tuanya di Jombang.

Atas perbuatan sadisnya itu, Ryan dijatuhi hukuman mati oleh Pengadilan Negeri Depok pada t6 April 2009. Kendati sudah 16 tahun berlalu sejak kasusnya terungkap, Ryan Jombang masih menanti eksekusi mati. (*)

 

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Editor: Supardy Hardy


No More Posts Available.

No more pages to load.