KabarBaik.co – Pengadilan Agama (PA) Jombang mencatat adanya peningkatan kasus perceraian yang dipicu persoalan judi online. Dalam kurun waktu hingga September 2024, tercatat sebanyak 57 kasus perceraian yang terkait dengan praktik judi online.
Ulil Uswah, Humas PA Jombang, mengatakan peningkatan kasus perceraian dipengaruhi oleh sejumlah faktor, dengan perselisihan ekonomi keluarga menjadi penyebab utama.
Selain masalah ekonomi yang tidak mencukupi, pengaruh negatif dari judi online juga semakin terlihat jelas.
Aktivitas judi online ini terbukti merugikan ekonomi keluarga, menciptakan ketegangan antarpasangan, dan pada akhirnya memperburuk hubungan pernikahan.
“Berdasarkan data kami, penyebab utama perceraian adalah masalah ekonomi keluarga. Salah satunya adalah dampak dari judi online, yang jelas-jelas mempengaruhi perekonomian rumah tangga,” ujar Ulil Uswah pada Selasa (24/12).
Meningkatnya jumlah perceraian, terutama cerai gugat, juga mencerminkan ketegangan sosial yang ada di masyarakat. Di tahun 2024 ini, PA Jombang mencatat sebanyak 2.427 kasus cerai gugat, sementara cerai talak berjumlah 652 kasus.
Pihak PA Jombang menegaskan bahwa selain masalah ekonomi, faktor lain seperti kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan perselisihan yang terus-menerus turut berkontribusi pada tingginya angka perceraian.
PA Jombang berharap masyarakat dapat lebih bijak dalam menyikapi permasalahan yang ada, sehingga angka perceraian tidak terus meningkat, terutama yang disebabkan oleh judi online.
Salah satu contoh nyata adalah kasus yang dialami oleh wanita inisial VS, 39 tahun, yang baru saja menyelesaikan sidang perceraian di PA Jombang. Setelah hampir 17 tahun menikah dan memiliki tiga anak, VS memutuskan untuk bercerai karena masalah ekonomi yang semakin parah.
Namun, meskipun masalah judi online atau pinjaman online (pinjol) tidak terlibat dalam kasus ini, VS mengakui bahwa faktor ketidakmampuan ekonomi dari sang suami menjadi pemicu utama perceraiannya.
“Alhamdulillah sidang saya berjalan lancar, karena sudah ada kesepakatan. Saya sudah berusaha untuk bertahan, namun tidak ada perubahan dari suami saya dalam hal ekonomi,” ungkapnya. (*)