KabarBaik.co – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur menyampaikan apresiasi atas langkah sigap yang diambil Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Kementerian Perhubungan, dan Pertamina Patra Niaga dalam menangani dampak penutupan sementara Jalur Nasional Gumitir yang sempat menyebabkan kemacetan panjang.
Ketua Umum Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto, mengatakan bahwa berbagai upaya cepat yang dilakukan pemerintah dan Pertamina telah menjaga stabilitas distribusi energi dan logistik di wilayah terdampak, khususnya Besuki Raya.
“Kadin Jawa Timur mengapresiasi respon cepat yang dilakukan Pemprov Jatim, Kementerian Perhubungan, dan Pertamina Patra Niaga dalam menjaga kelancaran distribusi energi dan logistik. Dunia usaha di wilayah Jatim masih bisa menjalankan aktivitasnya dengan baik,” ujarnya di Surabaya, Senin (28/7)
Adik menjelaskan, salah satu langkah strategis yang diambil adalah pengajuan penambahan armada penyeberangan di Pelabuhan Ketapang. “Gubernur Jawa Timur telah bersurat kepada Kementerian Perhubungan untuk menambah kapal penyeberangan guna mengurai antrean,” terangnya.
Di sisi lain, Pertamina Patra Niaga juga bergerak cepat dengan mengalihkan jalur distribusi dan menambah armada tangki. Tercatat sebanyak 79 unit mobil tangki tambahan didatangkan dari Banyuwangi, Surabaya, dan Malang untuk memastikan pasokan energi tidak terganggu.
“Pertamina juga terus berkoordinasi dengan kepolisian agar kendaraan pengangkut BBM dan LPG mendapat prioritas akses. Selain itu, pasokan juga diperkuat melalui Fuel Terminal Tuban dan Madiun,” tambahnya.
Dengan upaya kolaboratif yang dilakukan lintas lembaga dan instansi tersebut, Kadin Jatim mengimbau pelaku usaha di wilayah Besuki untuk tetap tenang dan menjalankan aktivitas seperti biasa.
“Distribusi energi dan logistik tetap berjalan dengan baik. Ketersediaan BBM dan LPG di lapangan dalam kondisi aman dan terkendali,” tegas Adik.
Ia juga memastikan bahwa Kadin Jatim membuka jalur komunikasi bagi dunia usaha yang membutuhkan pendampingan atau mengalami kendala operasional selama masa gangguan berlangsung.