KabarBaik.co – Upaya evakuasi korban runtuhan bangunan musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo terus berlanjut hingga Selasa (30/9). Kapolda Jawa Timur Irjen Pol. Nanang Avianto, turun langsung meninjau lokasi musibah tersebut.
Dalam tinjauannya, Kapolda Jatim didampingi Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol. Cristian Tobing serta Bupati Sidoarjo Subandi. Mereka mengelilingi reruntuhan bangunan untuk memastikan proses evakuasi berjalan maksimal.
“Fokus utama saat ini adalah penyelamatan korban. Baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal, semua harus segera dievakuasi,” tegas Kapolda Jatim pada KabarBaik.co usai meninjau lokasi.
Irjen Nanang menjelaskan, hingga kini jumlah pasti korban yang masih tertimbun belum dapat dipastikan. Petugas masih melakukan pendataan di posko darurat, mencocokkan jumlah santri yang berada di dalam area ponpes maupun yang sudah selamat.
“Sekarang masih kira-kira, karena ada laporan suara korban menyebut nama, sekitar empat orang. Tapi kondisi di dalam belum bisa dipastikan,” ungkapnya.
Kapolda menambahkan, proses evakuasi terhambat karena bangunan masih rawan bergerak. Alat berat belum dapat dikerahkan sepenuhnya lantaran khawatir memperparah kondisi reruntuhan.
Untuk itu, pihaknya juga sudah mengerahkan berbagai peralatan darurat, termasuk suplai oksigen dan logistik minuman bagi korban yang masih bertahan di dalam.
“Pagi tadi saja masih ada pergerakan bangunan. Karena itu kami akan melibatkan ahli konstruksi dari ITS untuk memastikan keamanan evakuasi. Kemungkinan alat berat juga harus dikerahkan guna mengangkat sisa-sisa bangunan,” jelas Kapolda.
Ia pun mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama mendoakan agar korban segera bisa dievakuasi dengan selamat.(*)