KabarBaik.co – Kasus kehamilan remaja di Kota Batu masih tergolong tinggi. Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu mencatat, sepanjang 2024 terdapat 43 kasus kehamilan remaja dan 111 kasus persalinan usia remaja.
Sedangkan pada periode Januari-April 2025, ditemukan 31 kasus kehamilan remaja dengan usia termuda 15 tahun serta 21 kasus persalinan remaja dengan usia termuda 14 tahun. Kepala Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit, dan Penanganan Bencana Dinkes Kota Batu, Susana Indahwati, menyebut kasus tersebut sebagian besar baru terungkap saat persalinan.
“Banyak keluarga yang menutupi kehamilan remaja hingga akhirnya terdeteksi saat persalinan berlangsung,” ujar Susana, Kamis (28/8).
Meningkatnya angka ini membuat Dinkes Kota Batu memandang perlu memperkuat edukasi kesehatan reproduksi. Salah satunya dengan menyelenggarakan workshop kemitraan pendidikan kesehatan reproduksi bagi guru sekolah.
Workshop ini bertujuan membekali para guru dengan pengetahuan seputar kesehatan reproduksi, baik dari sisi fisik maupun psikis. Dengan begitu, guru dapat berperan aktif dalam memberikan edukasi yang benar kepada siswa.
“Remaja harus memiliki pemahaman yang tepat tentang kesehatan reproduksi agar lebih bertanggung jawab terhadap diri sendiri. Edukasi yang benar bisa mencegah mereka melakukan hal-hal yang berisiko dan merugikan,” tegas Susana.
Susana menilai kesehatan reproduksi merupakan salah satu indikator penting keberhasilan pembangunan kesehatan masyarakat. “Karena itu, keterlibatan sekolah dan keluarga sangat dibutuhkan untuk mencegah meningkatnya kasus serupa di Kota Batu ini,” tandasnya. (*)
