KabarBaik.co – Polres Batu memberikan penghargaan kepada delapan orang pada Jumat (11/10). Dari delapan orang tersebut, enam orang berasal dari institusi Polri, sedangkan dua orang dari lainnya dari eksternal kepolisian.
Penghargaan ini diberikan kepada mereka karena keberhasilan menangkap tersangka penembakan di wilayah hukum Polres Batu kemarin (10/10). Dua orang eksternal Polri yang diberi penghargaan tersebut antara lain Lurah Temas, Adi Santoso, dan seorang pedagang telur, Isroul Huda, 33, warga Kelurahan Temas, Kecamatan/Kota Batu.
“Mereka berdua (Adi Santoso dan Isroul Huda) sangat membantu dalam proses pengungkapan kasus yang terjadi kemarin (10/10). Pada peristiwa penembakan yang dilakukan terduga AS,” kata Kapolres Batu, AKBP Andi Yudha Pranata usai memberikan penghargaan di Mapolres Batu.
Menurut Andi, ada dua hal paling utama yang menjadi perhatian sebagai ucapan terimakasih kepada dua orang eksternal Polri tersebut. “Pak Lurah Temas, Adi Santoso, sangat membantu percepatan pengungkapan kasus penembakan yang terjadi di depan kantornya. Kemudian, Mas Isroul Huda telah membantu penyelamatan korban penembakan sehingga cepat tertolong,” tuturnya.
Andi menyatakan, inilah yang diharapkan Polri sebagai bukti kolaborasi antara masyarakat dan kepolisian, sehingga proses pengungkapan kasus cepat terselesaikan. Dengan begitu, Kota Batu yang dikenal menjadi tujuan wisata tetap bisa dikendalikan. “Kami ajak, silakan kita saling terkoneksi ketika terjadi sesuatu masalah yang terjadi Kota Batu,” katanya.
Pertama, lanjut Andi, semua pihak hendaknya bergerak cepat secara bersama-sama. Komunikasi dan koordinasi harus dibangun di lapangan agar hubungan terjaga dengan baik.
Di tempat yang sama, Lurah Temas, Adi Santoso mengatakan, sebagai masyarakat dan abdi negara, dia berkomitmen untuk bersinergi dengan Polri dan TNI untuk menjaga Kota Batu sebagai kota wisata.
“Kebetulan kejadian ini ada di tempat kami. Kami harus tuntaskan. Tentunya saya sangat berterimakasih kepada Polres Batu. Kami tegaskan, jangan coba-coba datang ke Kota Batu untuk bermain-main, karena masyarakat bersama aparatur negaranya sangat kompak,” ujar Adi.
Isroul Huda yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang telur menuturkan, saat kejadian itu dia sedang mengemas dagangan ke mobilnya. “Saya mendengar orang (korban penembakan) minta tolong. Merintih, berbicara, ”Aduh, Mas. Saya ketembak.” Saat itu juga saya spontan bawa ke RS Bhayangkara Hasta Brata,” pungkasnya. (*)






