KabarBaik.co – Kebakaran melanda sebuah rumpun bambu di Desa Ngadirenggo, Kecamatan Pogalan, Kabupaten Trenggalek, pada Kamis (19/9). Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 11.17 WIB, dengan sumber api yang diduga berasal dari puntung rokok yang dibuang sembarangan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran dan Nonkebakaran, Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Trenggalek, Wasis Widodo, menyatakan bahwa laporan pertama diterima dari Ari Yoga, seorang warga Kecamatan Pogalan. Petugas pemadam kebakaran langsung merespons cepat laporan tersebut.
“Kami menerima laporan pada pukul 11.17 WIB, dan tim segera bergerak satu menit kemudian. Tim tiba di lokasi pada pukul 11.26 WIB dan memulai operasi pemadaman pada pukul 11.27 WIB,” ujar Wasis Widodo.
Dalam waktu 13 menit, api berhasil dipadamkan sepenuhnya pada pukul 11.40 WIB. Petugas yang terlibat dalam proses pemadaman termasuk 14 personel pemadam kebakaran, dengan satu unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi. Sebanyak 4.000 liter air digunakan dalam operasi tersebut.
Meskipun kebakaran tersebut menghanguskan area seluas 820 meter persegi, tidak ada korban jiwa maupun kerugian material yang signifikan. “Tidak ada korban jiwa maupun kerugian material yang dilaporkan, dan dua warung yang berada di dekat lokasi kebakaran berhasil diselamatkan,” tambahnya.
Penyebab kebakaran diduga akibat kelalaian manusia, yaitu pembuangan puntung rokok yang sembarangan. Meski begitu, pihak berwenang terus melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti dari insiden tersebut.
Wasis Widodo juga mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati, terutama di musim kemarau, guna menghindari kejadian serupa di masa mendatang. “Kebakaran bisa dicegah jika kita semua lebih waspada dan tidak sembarangan membuang benda yang dapat memicu api, seperti puntung rokok,” tutupnya.
Operasi pemadaman ditutup dengan pengecekan peralatan serta apel konsolidasi. Tim pemadam kembali ke markas pada pukul 11.47 WIB, dengan seluruh tugas diselesaikan tanpa kendala. (*)
