KabarBaik.co- Petugas kepolisian terus berupaya mengidentifikasi para korban kecelakaan maut di KM 58 tol Jakarta-Cikampek, Senin (8/4). Data terbaru, dalam musibah ini sebanyak 12 orang meninggal dunia. Mereka tewas terpanggang setelah mobil Gran Max yang mereka tumpangi terbakar hebat.
Dari informasi yang dihimpun, beberapa korban meninggal itu dilaporkan terdapat anak-anak. Dua di antaranya adalah Azzfar Waldan, 14, dan Yasmin Mufida, 11. Keduanya adalah kakak-adik, anak pasutri Saefudin dan Titin. Untuk memastikan, pasutri asal Depok itu telah mendatangi pos DVI Polda Jabar, di Instalasi Forensik RSUD Karawang.
Kepada awak media, Saefudin bercerita, kedua anaknya pergi menggunakan travel dengan mobil Gran Max, pada Senin (8/5), pukul 02.00 WIB. Kedua anak itu rencananya berlibur Lebaran ke rumah neneknya di kawasan Ranca, Ciamis, Jabar. “Biasanya hanya sepuluh jam. Tapi, kami mendapatkan kabar mereka belum sampai ke Ciamis hingga (Senin) sore hari,” ujar Saefudin.
Ia kemudian mendengar kabar dari para tetangga bahwa ada Gran Max yang mengalami kecelakaan di tol Jakarta-Cikampek. Saefudin pun bergegas datang mengecek ke RSUD Karawang. Lalu, dia mengikuti tes DNA yang dilaksanakan kepolisian.
Dari keterangan tim Dokkes Polres Karawang, satu korban teridentifikasi. Yakni, Rizki Prastya, 22, warga Dusun Karanganyar, Desa Tanjungjaya, Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Ciamis. Keterangan tersebut selaras dengan pernyataan Menko PMK Muhadjir Effendy, yang juga mengunjungi RSUD Karawang.
Dalam kesempatan itu, Muhadji menjelaskan, dari hasil pemeriksaan dan autopsi tim Inafis, ada dua jenazah yang telah teridentifikasi berkat tanda pengenal yang melekat pada jasad korban.
Peristiwa horor itu terjadi saat dilakukan contraflow. Nah, para korban meninggal itu menumpang mobil Gran Max yang dikemudikan Pak Ukar. Awalnya, saar di jalur contraflow itu kendaraan mengalami masalah. Kemudian, mobil tersebut berupaya menepi ke bahu jalan sisi kanan jalur B, yang mengarah ke Jakarta.
Nahas, dari arah berlawanan, datang bus dari arah Cikampek. Bus yang melaju dengan kecepatan cukup kencang itu tidak menghindar. Sedetik kemudian, bruaakkk! Tabrakan frontal terjadi.
Gran Max terpental hingga terbakar dengan cepat. Korban tak sempat menyelematkan diri, hingga api menghanguskan tubuh para penumpang. Sebanyak 12 korban meninggal dengan luka bakar 100 persen.
Di tempat terpisah, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi turut berbelasungkawa atas insiden kecelakaan tersebut. Peristiwa itu mesti dijadikan pelajaran berharga dalam pengawasan Mudik tahun ini. Termasuk menjadi peringatan bagi para pemudik.
’’Kami mengucapkan dukacita yang mendalam. Semoga saudara-saudara kita itu bisa mendapat tempat di sisi Allah,” ujar Budi kepada awak media di gedung Jasa Marga Km 70 tol Jakarta-Cikampek, Senin (8/4).