Kediri Andalkan Ikan Konsumsi dan Hias, Gencarkan Daya Saing Lewat Hilirisasi

oleh -198 Dilihat
IMG 20250611 WA0036 scaled
Upaya Pemerintah Kabupaten Kediri Tawarkan Kerja Sama Pasokan dan Hilirisasi Perikanan ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Muhamad Dastian Yusuf)

KabarBaik.co – Pemerintah Kabupaten Kediri terus mendorong hilirisasi sektor perikanan air tawar sebagai langkah strategis untuk memperkuat ketahanan pangan sekaligus memperluas pasar. Upaya ini tak hanya difokuskan pada pasokan ikan konsumsi ke luar daerah, tetapi juga pada pengembangan industri pengolahan di daerah.

Plt Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro (Kopusmik) Kabupaten Kediri, Santoso, melalui Kepala Bidang Perikanan Budidaya Dinas Perikanan, Andik Priyo Setiawan, menyebutkan bahwa potensi perikanan di Kediri tak hanya besar dari sisi benih, tapi juga hasil panen konsumsi dan ikan hias.

“Hilirisasi penting agar tidak hanya jual dalam bentuk segar. Produk Kediri bisa saja naik kelas melalui olahan seperti filet, abon ikan, hingga kemasan beku,” ujar Andik, Rabu (11/6).

Pada 2024, produksi ikan konsumsi dari Kabupaten Kediri mencapai lebih dari 22.000 ton. Lele mendominasi dengan total 17.553 ton, diikuti gurami dan nila. Sementara untuk ikan hias, angka produksinya mencolok: cupang mencapai 120 juta ekor, koi 94 juta ekor, dan tetra yang tumbuh pesat dari 4 juta menjadi 13,2 juta ekor.

Andik menegaskan bahwa penguatan sektor hilir menjadi kunci agar nilai ekonomi perikanan tidak berhenti di hulu.

“Petani kita sudah terbiasa menjual lele dan nila dalam bentuk segar ke daerah lain. Tapi kalau tidak kita dorong hilirnya, nilai tambahnya sia-sia” jelasnya.

Salah satu peluang yang sedang dijajaki adalah kerja sama distribusi dan pengolahan bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Tak hanya menyuplai ikan konsumsi secara berkala, Pemkab Kediri juga menawarkan peluang investasi pengolahan melalui Unit Pengolahan Ikan (UPI).

“Kalau ada kolaborasi, misalnya Kediri fokus produksi, Jakarta fokus market dan distribusi olahan, maka manfaatnya bisa dirasakan petani dan pelaku usaha lokal,” imbuhnya.

Pemkab Kediri juga menyebut infrastruktur dan ekosistem pembenihan yang sudah mapan menjadi kekuatan utama. Produksi benih lele di Kediri bahkan menyentuh 13,98 miliar ekor tahun lalu, dan sebagian besar dipasok ke wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Sulawesi.

“Kami sedang siapkan beberapa pelatihan dan pendampingan agar pelaku usaha kecil mampu masuk ke pasar ekspor, khususnya untuk ikan hias,” tambah Andik.

Langkah-langkah ini sejalan dengan arahan Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, yang mendorong transformasi sektor perikanan menjadi lebih berdaya saing dan mandiri secara ekonomi.

“Kalau sektor perikanan bisa berdiri kokoh dari hulu ke hilir, maka kita bisa berbicara bukan hanya swasembada, tapi juga ekspor,” pungkas Andik.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Muhamad Dastian Yusuf
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.