Kabarbaik.co – Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Jember (Unej) kembali berinovasi dengan menciptakan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan. Kelompok mahasiswa itu berhasil mengolah limbah kotoran sapi menjadi BioBriket, sebuah bahan bakar terbarukan yang berpotensi mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.
Tim yang terdiri dari Gogod Permana Sentosa dan Raditya Wandana Yudha, di bawah bimbingan Ir. Audiananti Meganandi Kartini, memperkenalkan proses pembuatan BioBriket berbahan dasar kotoran sapi kepada warga Desa Kemuning Lor.
Inisiatif ini bertujuan untuk memberikan solusi atas permasalahan limbah ternak yang belum dikelola dengan baik, serta menawarkan alternatif bahan bakar yang lebih ramah lingkungan dan ekonomis.
BioBriket merupakan bahan bakar alternatif yang dibuat dari bahan organik seperti ampas tebu, sekam padi, dan kotoran ternak. Inovasi ini menggunakan kotoran sapi yang banyak tersedia di Desa Kemuning Lor, yang sebelumnya belum dimanfaatkan secara optimal.
Manfaat utama dari BioBriket ini adalah mengurangi penggunaan kayu bakar, mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, dan menyediakan sumber energi terbarukan yang dapat menggantikan bahan bakar fosil.
Gogod Permana Sentosa, menjelaskan proses pembuatan BioBriket ini melibatkan beberapa tahapan penting diantaranya, Bahan utama seperti kotoran sapi, serbuk kayu, dan tepung tapioka sebagai perekat disiapkan. Bahan-bahan ini dibersihkan dari material asing seperti batu dan ranting.
“Setelah dicetak, briket dikeringkan di bawah sinar matahari selama 1-2 hari untuk menghilangkan kadar air. Briket yang sudah kering kemudian dikemas dan siap dipasarkan,” jelas Gogod, Jumat (23/8).
Raditya Wandana Yudha menambahkan bahwa BioBriket ini tidak hanya menawarkan solusi energi yang lebih bersih, tetapi juga memberikan peluang ekonomi baru bagi warga desa melalui produksi dan penjualan briket.
“Dengan adanya BioBriket, kami berharap warga dapat mengurangi penggunaan kayu bakar dan beralih ke sumber energi yang lebih berkelanjutan,” ujar Raditya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Teknik Universitas Jember, Dr. Ir. Triwahju Hardianto, mengapresiasi upaya inovatif yang dilakukan oleh mahasiswa ini.
“Karena Inovasi seperti BioBriket ini menunjukkan bahwa mahasiswa kita mampu memberikan solusi konkret yang berdampak langsung bagi masyarakat. Kami akan terus mendukung pengembangan ide-ide kreatif ini untuk kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Program ini mendapat sambutan positif dari warga Desa Kemuning Lor, yang antusias untuk menerapkan teknik pembuatan BioBriket ini di kehidupan sehari-hari. Melalui program ini, mahasiswa Unej berharap dapat terus berkontribusi dalam menciptakan solusi ramah lingkungan yang bermanfaat bagi masyarakat luas.(*)