Kemenag Jombang Cek Ulang Bangunan Pesantren Antisipasi Tragedi Musala Ambruk Ponpes Al Khoziny

oleh -115 Dilihat
WhatsApp Image 2025 10 10 at 3.05.38 PM
Kantor Kemenag Jombang (Teguh Setiawan)

KabarBaik.co – Tragedi ambruknya musala Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo, menjadi sorotan serius berbagai pihak, termasuk Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Jombang.

Sebagai langkah antisipasi, Kemenag Jombang mulai melakukan pendataan ulang dan pengecekan fisik terhadap bangunan-bangunan pesantren di wilayahnya.

Kepala Kemenag Jombang Muhadjir mengatakan langkah ini diambil untuk memastikan keselamatan para santri dan pengasuh. Meski belum ada instruksi resmi dari pusat, tim monitoring dari Kemenag Jombang sudah bergerak sejak awal pekan ini.

“Tim kami sudah turun ke lapangan untuk melakukan pendataan dan memastikan kondisi bangunan di sejumlah pesantren,” ujar Muhadjir Jumat (10/10).

Ia menjelaskan bahwa pendataan ini mencakup seluruh pesantren, baik yang telah terdaftar di Kemenag maupun yang belum memiliki izin operasional.

“Pendataan ini kami lakukan secara menyeluruh. Ada yang sudah terdaftar di EMIS dan memiliki izin, ada pula yang belum terdata maupun belum berizin,” tambahnya.

Berdasarkan data Kemenag, saat ini terdapat 235 pondok pesantren di Jombang yang telah mengantongi izin operasional. Hasil pemantauan awal menunjukkan mayoritas bangunan pesantren dalam kondisi layak.

Namun, Muhadjir mengakui masih banyak pesantren yang belum resmi terdaftar. Beberapa belum memenuhi syarat administratif, sementara lainnya memang belum mengurus perizinan.

“Kami sedang menghimpun data yang lebih rinci. Tapi memang ada yang terkendala syarat, dan ada pula yang dari awal memilih tidak mengajukan izin,” ungkapnya.

Kemenag memastikan bahwa empat pesantren besar di Jombang yakni Tebuireng, Bahrul Ulum Tambakberas, Mambaul Ma’arif Denanyar, dan Darul Ulum Rejoso telah memenuhi standar kelayakan bangunan serta memiliki izin operasional lengkap.

“Untuk empat pesantren besar tersebut, semuanya sudah terverifikasi, baik dari segi izin operasional maupun kelayakan bangunan,” ujar Muhadjir.

Ia berharap langkah ini tak hanya menjadi respons sesaat, tetapi menjadi evaluasi rutin demi menjamin keselamatan dan kenyamanan para santri.

“Kami ingin memastikan pesantren di Jombang menjadi tempat belajar yang aman, nyaman, dan sesuai ketentuan yang berlaku,” tegasnya.

Sehari sebelum pernyataan Kemenag Jombang, Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Dewi Chomistriana, mengunjungi Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar, Kamis (9/10).

Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Presiden Prabowo Subianto yang disampaikan melalui Menko PM dan Menteri PU.

“Ini instruksi langsung dari Bapak Presiden. Kami diminta untuk memastikan bangunan di pondok pesantren benar-benar aman dan layak digunakan,” kata Dewi kepada awak media.

Ponpes Denanyar menjadi salah satu lokasi prioritas yang dikunjungi. Selain jumlah santri yang mencapai sekitar 4.500 orang, beberapa bangunan di pesantren tersebut berusia lebih dari satu abad. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Teguh Setiawan
Editor: Imam Wahyudiyanta


No More Posts Available.

No more pages to load.