Kementan dan UNS Kolaborasi Riset untuk Perkuat Ketahanan Pangan

oleh -228 Dilihat
3b2b980b 171e 48ff 90bb 4ac2e9ef4739 scaled
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menerima audiensi dari Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS), Prof. Hartono, di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta Selatan. (Foto: Ist)

KabarBaik.co – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menerima audiensi dari Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Prof. Hartono, di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta Selatan, Senin (3/3). Pertemuan ini membahas sinergi antara Kementan dan UNS dalam mendukung pengembangan pertanian berbasis riset dan inovasi.

Dalam audiensi tersebut, Mentan Amran menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan akademisi dalam menghadapi tantangan pertanian nasional, termasuk peningkatan produktivitas, adaptasi terhadap perubahan iklim, dan penguatan ketahanan pangan.

“Kementerian Pertanian siap berkolaborasi dengan perguruan tinggi termasuk UNS dalam riset dan pengembangan teknologi pertanian yang aplikatif. Kita harus memastikan bahwa inovasi yang dihasilkan perguruan tinggi dapat langsung diterapkan oleh petani di lapangan,” kata Mentan Amran saat audiensi bersama Rektor UNS pada Senin (3/3/2025) di Kantor Pusat Kementan, Jakarta Selatan.

Dalam kesempatan yang sama, Rektor UNS, Hartono, menyampaikan komitmen perguruan tinggi dalam mendukung program Kementan. Salah satunya melalui keterlibatan dalam survei investasi desain (SID) pada pengembangan cetak sawah dan optimalisasi lahan.

“Hari ini kami laporkan ke Bapak Menteri hasil survei investigasi desain (SID) yang telah kami lakukan. Alhamdulillah 4.700 hektare sudah kita selesaikan untuk optimalisasi lahan di Kalimantan Tengah tepatnya Kabupaten Kapuas dan 10.400 hektare untuk cetak sawah,” jelasnya.

Hartono mengemukakan bahwa hasil survei investigasi desain (SID) dapat menjadi rekomendasi dalam pengelolaan lahan yang lebih efektif, termasuk analisis tanah, irigasi, dan desain optimalisasi lahan. “Kami melakukan survei dan investigasi bagaimana tanahnya, irigasinya, pintu airnya, sampai membuat desain agar lahannya bisa dioptimalkan,” terangnya.

Ia menambahkan bahwa pendampingan dari pemerintah diperlukan agar program cetak sawah dan optimalisasi lahan dapat memberikan hasil yang baik. “Dari hasil SID tadi, saya kira pemerintah tidak hanya mencetak sawah tetapi juga memberikan pendampingan agar dapat menghasilkan dengan baik. Saya kira fasilitas pendampingan menjadi penting untuk keberhasilan program ini,” ujarnya.

Selain itu, Hartono juga mengemukakan bahwa UNS berkomitmen melakukan riset pertanian guna mendukung program strategis Kementan. Dengan riset varietas unggul berproduktivitas tinggi terutama di komoditas pangan dapat mendorong peningkatan produksi padi nasional.

“Kami melakukan banyak riset terkait dengan tanaman pangan, seperti padi, jagung, kedelai, dan sebagainya yang juga menjadi fokus Kementerian Pertanian. Di samping juga kami melakukan riset bidang lain seperti di hortikultura,” ungkapnya.

Dengan sinergi ini diharapkan dapat mendorong produktivitas pertanian dan memastikan hasil riset akademik dapat memberikan manfaat nyata bagi petani dan pembangunan sektor pertanian Indonesia. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: F. Noval
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.