KabarBaik.co – Usai insiden ambruknya musala Ponpes Al-Khoziny, Sidoarjo, Kementerian PU bergerak cepat. Kamis (9/10), rombongan Direktorat Jenderal Cipta Karya melakukan kunjungan langsung ke Ponpes Lirboyo, Kota Kediri, untuk memastikan keamanan dan kelayakan konstruksi sejumlah bangunan yang tengah dibangun.
Dirjen Cipta Karya Kementerian PU Dewi Chomistriana menyampaikan bahwa langkah ini merupakan tindak lanjut langsung dari arahan Presiden RI Prabowo Subianto.
“Kunjungan ke Ponpes Lirboyo Kediri ini merupakan respons kami atas peristiwa ambruknya bangunan di Sidoarjo. Kami ingin memastikan agar hal serupa tidak terjadi di tempat lain,” ujarnya didampingi Kepala Balai Cipta Karya Provinsi Jawa Timur.
Dewi menjelaskan bahwa Kementerian PUPR memiliki tanggung jawab dalam memastikan kelayakan bangunan publik, termasuk pesantren yang menjadi tempat aktivitas ribuan santri.
“Meski SDM kami terbatas, dari total sekitar 42 ribu pondok pesantren di Indonesia, baru 51 yang memiliki izin persetujuan pembangunan gedung. Angka itu baru 0,1 persen, sangat kecil,” jelasnya.
Untuk itu, lanjut Dewi, pemerintah kini memprioritaskan pemeriksaan pondok pesantren dengan jumlah santri di atas 1.000 orang dan bangunan lebih dari empat lantai, mengingat potensi risikonya yang tinggi.
“Kami ingin memastikan pembangunan berjalan aman, sesuai standar, dan bisa memberi rasa tenang bagi para santri dan pengasuh,” tambahnya.
Selain melakukan pengecekan fisik, tim PUPR juga menampung berbagai kebutuhan teknis dari pihak pesantren. Dewi menuturkan kunjungan ini sekaligus menjadi momentum sinergi antara Kementerian PUPR dan Kementerian Agama agar seluruh ponpes mendapat pendampingan teknis yang tepat.
“Kami juga turut bertanggung jawab atas bangunan milik pemerintah daerah yang rusak akibat peristiwa perusakan akhir Agustus lalu,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu pengasuh Ponpes Lirboyo, KH Abdul Mu’id Shohib (Gus Muid), membenarkan bahwa kunjungan tim PUPR merupakan tindak lanjut dari instruksi Presiden Prabowo.
“Di Ponpes Lirboyo saat ini ada beberapa proyek pembangunan yang sedang berjalan. Tim dari Kementerian PUPR sedang meninjau dan mereview seluruh bangunan yang dikerjakan. Hasilnya nanti akan disampaikan kepada kami,” ungkapnya.
Gus Muid menambahkan pihaknya juga mendapat sinyal positif dari Kementerian PUPR yang siap memberikan bantuan teknis dan pendampingan berkelanjutan.
“Kami bersyukur pemerintah hadir secara nyata, karena keselamatan para santri dan keberlanjutan pendidikan di pesantren adalah hal yang utama,” tegasnya.
Sebagai informasi kegiatan review teknis oleh tim Kementerian PUPR RI telah dimulai sejak Rabu (8/10) dan dijadwalkan berlangsung hingga Sabtu (11/10). Hasil evaluasi pembangunan di Ponpes Lirboyo ditargetkan rampung dalam waktu sepuluh hari kerja. (*)