KabarBaik.co – Salah satu santri Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, menjadi korban meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan bangunan musala ponpes yang ambruk pada Senin (29/09) sore. Santri tersebut bernama M. Rizky Maulana Saputra (16), warga RT 10 RW 3 Desa Wadungasih, Buduran, Sidoarjo.
Korban yang akrab disapa Putra ini dimakamkan pada Rabu (8/10) dini hari, setelah berhasil diidentifikasi oleh tim DVI Polda Jatim di RS Bhayangkara. Prosesi pemakaman berlangsung di tempat pemakaman desa setempat, hanya sekitar 500 meter dari rumah duka.
Hingga dua hari setelah pemakaman, rumah keluarga Putra masih terus didatangi para pelayat. Warga sekitar, kerabat, dan teman teman almarhum datang untuk menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya santri muda yang dikenal rajin dan sopan itu.
Putra merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, pasangan Syarifuddin (47) dan Dewi Handayani. Ia sudah tiga tahun menimba ilmu di Ponpes Al Khoziny dan kini duduk di kelas 1 SMA. Meskipun rumahnya berjarak hanya sekitar tiga kilometer dari ponpes, Putra jarang pulang kecuali saat libur panjang.

“Terakhir pulang waktu libur Maulid Nabi Muhammad SAW akhir September lalu. Selebihnya dia lebih memilih tinggal di ponpes karena memang sudah cita-citanya jadi santri sejak kecil,” ujar Syarifuddin kepada KabarBaik.co, Kamis (9/10).
Di mata para guru TK nya, Putra dikenal sebagai anak yang ceria dan cerdas. Rombongan guru TK almarhum juga tampak datang ke rumah duka untuk memberikan doa dan penghormatan terakhir.
“Saya masih ingat, Putra itu anaknya ceria, kulitnya putih, dan pintar. Dia cepat tanggap kalau diajar,” kenang Imrotus Sholihah, guru TK tempat Putra dulu belajar.
Kepergian Putra meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan teman-temannya di ponpes. Ia menjadi salah satu dari sejumlah korban dalam musibah ambruknya bangunan musala tiga lantai di Ponpes Al Khoziny, yang kini tengah diselidiki pihak kepolisian. (*)