KabarBaik.co – Gubernur Jawa Timur terpilih, Khofifah Indar Parawansa bersama Bupati Mojokerto terpilih, Muhammad Albarraa menyalurkan bantuan kepada warga terdampak banjir di Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto pada Senin malam (9/12).
Bantuan yang diberikan meliputi makanan siap saji seperti nasi bungkus, mi instan, roti, air mineral, serta perlengkapan berupa tikar. Bantuan tersebut disalurkan kepada sekitar 1.800 warga terdampak banjir di Desa Tempuran.
Khofifah menjelaskan bahwa bantuan disalurkan pada malam hari untuk memastikan kebutuhan mendesak warga, khususnya makanan siap saji, dapat terpenuhi.
“Kami membawa nasi bungkus karena sudah waktunya makan malam. Sebelumnya, saya juga mendistribusikan bantuan di Rejoso, Pasuruan, pada waktu yang sama,” tambahnya.
Sebelum mendistribusikan bantuan, Khofifah dan Gus Barra menyusuri rumah-rumah warga yang terendam banjir dengan hunakan perahu karet. Khofifah menekankan pentingnya kolaborasi berbagai pihak untuk mengatasi banjir musiman di daerah tersebut.
Banjir di wilayah tersebut disebabkan oleh luapan Sungai Watudakon kiriman air dari Kabupaten Jombang. Selain itu, dataran rendah di Desa Tempuran memperburuk kondisi banjir.
Gus Barra yang masih menjabat sebagai Wakil Bupati Mojokerto menyatakan pihaknya akan memprioritaskan penanganan banjir dengan membersihkan eceng gondok yang menyumbat aliran sungai.
“Kami telah berkoordinasi dengan Ibu Khofifah dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Alat berat akan dikerahkan untuk membersihkan sumbatan tersebut,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa perhatian utama saat ini adalah memastikan keselamatan warga terdampak banjir. Pihaknya telah mendirikan posko pengungsian, dapur umum yang mampu memproduksi hingga 1.850 porsi nasi per hari, serta posko kesehatan untuk menangani keluhan warga seperti demam dan gatal-gatal.
Selain menyalurkan bantuan di Desa Tempuran, Khofifah dan Gus Barra juga memberikan bantuan kepada warga terdampak banjir di Kecamatan Bangsal dan Mojosari.
Gus Barra menyampaikan bahwa penanganan banjir ke depan perlu lebih terencana, termasuk pembersihan eceng gondok dan sampah di beberapa titik.
“Kami harus waspada agar kejadian serupa tidak terulang. Masih banyak rumah yang terendam, dan kondisi warga yang memilih bertahan di rumah sangat memprihatinkan,” ungkapnya.
Sebagai langkah darurat, Gus Barra memastikan semua kebutuhan dasar seperti pengungsian, makanan, fasilitas kesehatan, dan sanitasi telah dipenuhi. “Kami juga menyediakan MCK portable untuk kebutuhan warga, sambil melakukan perbaikan pada aliran sungai yang tersumbat,” pungkasnya. (*)