Kisah Pilu Sleeping Prince Arab Saudi: 20 Tahun Koma, Menanti Keajaiban

oleh -501 Dilihat
pangeran arab

KabarBaik.co- Di tengah gemerlap kekayaan dan modernitas Arab Saudi, tersimpan sebuah kisah pilu yang telah berlangsung selama dua dekade. Adalah Pangeran Al-Waleed bin Khalid bin Talal Al Saud, atau yang lebih dikenal dengan julukan Sleeping Prince (Pangeran Tidur), yang hingga kini masih terbaring dalam keadaan koma setelah mengalami kecelakaan tragis 20 tahun silam.

Pangeran Al-Waleed, keponakan dari miliarder terkenal Pangeran Al-Waleed bin Talal, mengalami kecelakaan mobil parah di London pada tahun 2005. Kala itu, ia baru berusia 18 tahun dan sedang menempuh pendidikan militer. Kecelakaan tersebut menyebabkan cedera otak parah yang membuatnya tak sadarkan diri hingga hari ini.

Ia baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-36 pada 18 April 2025. Meskipun kondisinya belum berubah, keluarga dan kerabatnya terus memberikan dukungan dan harapan untuk kesembuhannya. Dia merupakan keponakan dari miliarder Arab Saudi, Pangeran Al-Waleed bin Talal.

Ayahnya, Pangeran Khaled bin Talal, bersikeras untuk menjaga putranya tetap menggunakan ventilator, dan memantau kondisinya dengan harapan suatu hari dia akan bangun. Pangeran Al-Waleed mengalami koma setelah kecelakaan mobil di jalanan London, Inggris, pada 2005. Dia berada di Inggris saat itu karena sedang studi militer.

Sang ayah, dalam sebuah talkshow Saudi Al-Ma’azzeb pada 2017, menceritakan kronologi kecelakaan yang dialami putranya.

Kronologi Koma 20 Tahun

Semuanya berawal dari kejadian naas yang menimpa Al-Waleed pada tahun 2005 silam. Dia mengalami kecelakaan mobil saat sedang menjalani pendidikan di London, Inggris. Kecelakaan itu menyebabkan cedera parah dan pendarahan di otak.

Sejak itu, Al-Waleed tak pernah sadarkan diri. Ini artinya sudah 20 tahun sang pangeran mengalami koma. Dengan kondisinya saat ini, ia pun mendapatkan julukan ‘Pangeran Tidur’. Selama ini Al-Waleed hidup dengan bantuan alat medis. Setelah mengalami koma hampir dua dekade, Pangeran Al-Waleed terhitung sudah dua kali menggerakkan bagian tubuhnya, yakni pada 2019 dan 2020.

Pada 2019, Putri Nora binti Talal, saudara perempuan ayah Al-Waleed sempat membagikan sebuah video yang menampilkan Al-Waleed menggerakkan kepalanya ke sisi kiri dan sisi kanan. Kemudian, pada 2020, ‘Pangeran Tidur’ terlihat menggerakkan jarinya saat seorang wanita menyapanya dalam sebuah klip video.

‘Hai, Didi halo, halo coba saya lihat, hai,’ katanya saat sang pangeran menggoyangkan jarinya sebagai jawaban.

“Anakku tercinta Khalid bin Talal Al Walid, segala puji bagi Allah, yang menghidupkan siapa yang Dia kehendaki dengan perintah-Nya. Segala puji bagi Allah, yang memulihkan kesehatan Anda, jadi jangan putus asa dengan kekuasaan Allah,” tulisnya di X.

Koma Sejak 2005:

Pangeran Al-Waleed mengalami kecelakaan mobil parah saat masih menempuh pendidikan di sebuah akademi militer di Inggris, dan sejak itu, ia tidak sadarkan diri. Julukan “Sleeping Prince”: Karena kondisinya yang koma, ia dijuluki “Sleeping Prince” atau “Pangeran Tidur”. Perawatan Medis: Selama 20 tahun terakhir, ia bergantung pada alat bantu hidup seperti ventilator dan selang makanan.

Kisah Pangeran Al-Waleed menjadi simbol ketabahan dan harapan bagi keluarganya dan masyarakat luas.
Keluarga Tetap Berharap: Meskipun kondisi koma berkepanjangan, keluarga tetap memberikan dukungan dan doa untuk kesembuhannya.

Kisah “Sleeping Prince” ini menjadi pengingat tentang kerapuhan hidup dan kekuatan harapan. Selama dua dekade, Pangeran Al-Waleed telah menjadi simbol keteguhan hati seorang ayah dan cinta tanpa syarat dari sebuah keluarga yang tak pernah menyerah pada keajaiban.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Naufal Agustian Abdillah
Editor: Lilis Dewi


No More Posts Available.

No more pages to load.