Kisah Tragis Arga, Bocah SD Korban Pembantaian Ayah Kandung

oleh -537 Dilihat
IMG 20250924 085904 scaled

KabarBaik.coInnalillahi waa innailaihi rajiun. Duka mendalam kembali menyelimuti keluarga Miswati, warga Dusun Drono, Desa Temon, Pacitan. Setelah kehilangan ibu kandungnya, Timi, kini Miswati harus merelakan putra bungsunya, Arga Novalleky Saputra, 10, pergi untuk selamanya.

Bocah lugu itu mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit (RS) Bethesda, Yogyakarta, pada Selasa (23/9) malam, setelah berjuang melawan luka parah akibat aksi brutal yang dilakukan oleh ayahnya sendiri.

​Kisah tragis ini bermula dari dendam seorang mantan suami. Lalu, Arga, yang lahir pada 6 November 2014, turut menjadi salah satu korban keganasan AS alias Wawan, 45, yang tak lain adalah ayah kandungnya. Kepala Desa Temon, Jamiatin, membenarkan kabar duka tersebut. “Benar, jenazah sudah di rumah duka, meninggal pada Selasa malam sekitar pukul 23.12 WIB,” ujarnya kepada wartawan.

​Arga, siswa kelas V SDN 2 Temon, dilaporkan menderita luka serius di kepala bagian depan dan belakang serta pendarahan otak yang menyebabkan penurunan kesadaran. Luka-luka itu didapatkannya saat berusaha bersembunyi dari amukan Wawan, pada Sabtu (20/9) malam.

​Aksi keji Wawan dipicu oleh penolakan rujuk dari mantan istrinya, Miswati. Setelah bercerai empat bulan lalu, Wawan datang kembali dan mengajak Miswati untuk kembali bersama membina rumah btangga. Namun, pihak keluarga menolak ajakan itu karena Miswati dikabarkan telah memiliki calon suami atau jodoh baru.

​Didorong oleh amarah yang membabi buta, Wawan kembali datang ke rumah mantan istrinya pada Sabtu malam. Seriba di rumah sederhana itu, ia lebih dulu memutus aliran listrik, menjebak para korban dalam kegelapan. Korban pertama adalah Eky, mantan ipar Wawan, yang langsung disabet senjata tajam.

​Mendengar keributan, Timi, 50, keluar rumah dan langsung ditebas di bagian leher, meninggal di tempat. Keganasan Wawan tidak berhenti di situ. Miskun, mantan mertua laki-lakinya, juga menjadi sasaran amarahnya. Lalu, Wawan menyerang dua anak kandungnya sendiri, Bima, 17, dan Arga. Bima berhasil menyelamatkan diri, namun Arga yang masih kecil tak sanggup melawan dan terkena bacokan.

​Hingga kini, kasus berdarah yang mengguncang Pacitan ini masih menjadi perhatian publik. Pihak berwajib terus memburu Wawan yang masih buron, sementara keluarga Miswati kini harus menghadapi kenyataan pahit kehilangan dua anggota keluarga tercinta dalam satu tragedi yang tak terlupakan. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Editor: Supardi


No More Posts Available.

No more pages to load.