KabarBaik.co – Suasana di Desa Kemuningsari Lor, Kecamatan Panti, Jember mendadak riuh saat warga mendatangi kantor desa. Hal itu dipicu adanya larangan pada warga untuk masuk lapangan desa saat hendak melakukan battle sound.
Warga Desa Kemuningsari Lor sekaligus Ketua Komisi A DPRD Jember, Budi Wicaksono menyampaikan, ketegangan itu bermula saat acara karnaval menyambut HUT RI. Start-nya mulai dari lapangan Kemuning Lor, dan diakhiri di balai desa.
“Saat acara itu, beberapa warga menyewa sound system. Mereka mau masuk ke lapangan desa untuk battle sound, namun tidak bisa karena tidak ada perizinan,” katanya saat konfirmasi pada Jumat (15/8).
Setelah itu, lanjut Budi, karena tidak dibolehkan masuk ke lapangan, akhirnya masyarakat datang ke kantor Desa. Mereka hendak melakukan unjuk rasa dan difasilitasi oleh pihak Muspika setempat.
“Oleh pihak Muspika difasilitasi, saya sebagai anggota DPRD juga ikut. Atas kerugian yang dirasakan oleh masyarakat, kami pun sepakat untuk memberikan kompensasi kepada masyarakat,” jelas Budi.
“Tapi masalahnya sudah selesai dan semua pihak sudah saling menerima. Selain diberikan kompensasi, bulan depan akan diadakan acara battle sound lagi,” imbuhnya.
Sementara itu, Camat Panti Rifendi Wahyuwibakti juga menyebut bahwa masalah tersebut sudah terselesaikan secara baik dan damai. Pihaknya bersama Muspika setempat juga berkomitmen untuk menciptakan suasana yang kondusif dan aman.
“Alhamdulillah, sudah terselesaikan secara baik-baik. Kami berkomitmen agar kondisinya tetap kondusif,” tutupnya. (*)
