KabarBaik.co – Komisi D DPRD Jombang menggelar rapat dengar pendapat (hearing) dengan manajemen RSUD Jombang, Senin (24/11).
Pertemuan dilakukan untuk mengetahui arah inovasi pelayanan serta mengevaluasi persoalan genangan air yang sempat terjadi di area rumah sakit beberapa waktu lalu.
Anggota Komisi D DPRD Jombang Rahmat Agung Saputra mengatakan hearing ini penting karena direktur RSUD Jombang saat ini masih baru sehingga perlu membangun komunikasi dan memahami rencana pengembangan pelayanan ke depan.
“Hari ini kami hearing dengan RSUD Jombang karena direkturnya baru. Kami ingin mengetahui inovasi dan pengembangan pelayanan ke depan seperti apa. Tadi juga kami menanyakan soal problem yang sempat terjadi, yaitu genangan air. Dan ternyata itu bukan banjir, hanya genangan sekitar 15–20 menit yang langsung surut karena tingginya curah hujan,” ungkap Rahmat.
Ia menegaskan dari hasil peninjauan teknis, Komisi D tidak menemukan kejanggalan.
“Tidak ada yang rusak sehingga tidak perlu perbaikan. Bahkan RSUD berencana menambah pompa untuk memperlancar aliran air agar kejadian serupa tidak terulang,” tambahnya.
Direktur RSUD Jombang Pudji Umbaran menjelaskan bahwa pertemuan dengan DPRD lebih pada penguatan komunikasi karena manajemen rumah sakit saat ini masih baru.
“Ini lebih pada silaturahim dan membangun saluran komunikasi. Komisi D itu berafiliasi dengan rumah sakit, sehingga fungsi pengawasan dan koordinasi bisa lebih efektif, terutama ketika ada keluhan masyarakat seperti pelayanan lambat atau pasien gawat darurat,” kata Pudji.
Terkait genangan air yang terjadi beberapa waktu lalu, Pudji menegaskan bahwa hal itu bukan banjir.
“Bukan banjir, hanya ada sedikit genangan di titik tertentu karena curah hujan sangat tinggi dan selokan tidak menampung. Ketinggiannya hanya sekitar bawah mata kaki dan 15 menit sudah surut. Kami sudah siapkan biopori dan mesin otomatis untuk menyedot air,” jelasnya.
RSUD Jombang juga menambah pompa penyedot air untuk mempercepat aliran ke saluran besar.
“Irigasinya sudah kami perbesar. Beberapa titik kami pasang biopori dan tandon penampungan sebelum air dibuang ke sungai. Kami selalu koordinasi dengan Dinas PUPR dan DLH untuk kebersihan sungai di belakang RSUD,” tambahnya. (*)







