KabarBaik.co- Pemerintah Arab Saudi terus menunjukkan komitmen kuat dalam menjamin keselamatan dan kenyamanan jemaah haji dari berbagai negara. Termasuk dari Iran. Melalui Kementerian Haji dan Umrah, Kerajaan Arab Saudi telah mengambil langkah signifikan dan strategis dengan membentuk pusat kendali operasional khusus dan terpadu yang beroperasi 24 jam. Baik di Makkah maupun Madinah.
Pelayanan tersebut didedikasikan untuk memantau kondisi dan memenuhi seluruh kebutuhan sekitar 76.000 jemaah haji asal Iran. Mulai berada di Tanah Suci sampai proses pemulangan ke tanah air mereka.
Langkah luar biasa ini merupakan instruksi dan arahan langsung Penjaga Dua Masjid Suci, Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud serta Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al Saud. Fokus utamanya adalah memastikan bahwa jemaah haji Iran menerima layanan komprehensif dan kepulangan yang aman serta bermartabat di tengah situasi geopolitik yang tengah terjadi.
Kementerian Haji dan Umrah menyatakan, telah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap layanan bagi jemaah Iran. Ini untuk memastikan kualitas perawatan dan pelayanan tetap terjaga tinggi. Selain itu, kementerian juga menyusun rencana pemulangan terintegrasi, yang dirancang khusus dan dikembangkan melalui koordinasi erat dengan berbagai otoritas Arab Saudi serta mitra dari otoritas Iran yang bertanggung jawab atas urusan jemaah.
Rencana tersebut mencakup penggunaan penerbangan domestik dari Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah, dan Bandara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdulaziz, Madinah, menuju Bandara Arar di utara Arab Saudi. Setelah mendarat di Arar, para jemaah melanjutkan perjalanan darat menuju perbatasan Jadidat Arar. Kemudian, menyeberang ke wilayah Iran. Proses ini dirancang untuk menyiasati situasi jalur udara serta memberikan alternatif rute pemulangan yang lebih aman.
Implementasi rencana tersebut telah dimulai sejak Jumat (14/6) dan berlangsung secara bertahap. Rombongan pertama jemaah Iran telah tiba di Bandara Arar pada 15 Juni. Mereka disambut langsung oleh pejabat Kementerian Haji dan Umrah serta perwakilan lembaga mitra, yang segera mengoordinasikan dukungan logistik dan pengaturan keberangkatan melalui kawasan perbatasan.
Tim kementerian langsung melaksanakan operasi lapangan intensif. Termasuk penerapan rencana gabungan bersama pihak Iran guna memastikan proses pemulangan berlangsung cepat, lancar, dan bermartabat. Dalam pernyataan resminya, kementerian menegaskan bahwa pemulangan akan terus dipantau secara ketat oleh pusat operasi, yang bekerja siang-malam untuk menjamin bahwa semua layanan yang dibutuhkan tersedia sampai saat pemulangan terakhir.
Sementara itu, Keamanan Publik Wilayah Madinah juga turut berperan aktif dengan menerapkan skema layanan dan pengamanan menyeluruh selama jemaah berada di wilayahnya. Selain memastikan keamanan selama kunjungan ke Masjid Nabawi dan situs-situs sejarah, aparat keamanan juga mengawal pergerakan jemaah menuju bandara keberangkatan dan mengatur lalu lintas transportasi yang digunakan oleh para jemaah menuju Arar.
Langkah-langkah ini kembali menegaskan dedikasi dan komitmen Pemerintah Arab Saudi dalam menyediakan layanan haji yang aman, nyaman, dan terorganisasi dengan baik bagi seluruh umat Islam dari seluruh dunia, tanpa memandang latar belakang kebangsaan, politik, maupun situasi geopolitik negara asal.
Upaya Pemerintah Arab Saudi itupun mendapat respons positif dari berbagai pihak, termasuk komunitas internasional. Mereka memandang kebijakan ini sebagai wujud nyata tanggung jawab kemanusiaan dan solidaritas sesama. (*)