KabarBaik.co – Wali Kota Malang Wahyu Hidayat, dianugerahi penghargaan sebagai Pemerintah Kota (Pemkot) Terbaik dalam Delineasi Perkotaan terkait Penganggaran di Bidang Perumahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk Kabupaten/Kota.
Penghargaan ini diserahkan saat perayaan Hari Perumahan Nasional 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman di Wisma Mandiri II, Jakarta Pusat, Senin (25/8) kemarin.
Penghargaan tersebut diserahkan secara langsung oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait, kepada Wahyu yang hadir didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (DPUPRPKP) serta Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bappeda) Kota Malang.
Kehadiran para pemimpin daerah beserta jajaran teknis menunjukkan kesungguhan Kota Malang dalam menjadikan sektor perumahan sebagai fokus pembangunan.
Dalam kesempatan tersebut, Wahyu, yang biasa dipanggil demikian, mengungkapkan bahwa penghargaan ini menjadi pendorong semangat sekaligus tanggung jawab. Pemkot Malang berkomitmen untuk memastikan bahwa warganya mendapatkan akses terhadap tempat tinggal yang layak, aman, dan terjangkau. Prestasi ini merupakan hasil dari kolaborasi, sinergi antar perangkat daerah, dan dukungan dari masyarakat Kota Malang.
“Penghargaan ini juga menunjukkan bahwa Kota Malang benar-benar mendukung dan melaksanakan salah satu program strategis nasional, yaitu pembangunan 3 juta rumah untuk masyarakat Indonesia. Secara keseluruhan, postur APBD kita dinilai berpihak pada perumahan rakyat oleh menteri,” ungkapnya saat diwawancara di Balai Kota Malang, Selasa (26/8) pagi.
Wahyu juga menyampaikan bahwa acara ini dihadiri oleh para Menteri Perumahan sebelumnya, Ketua Satuan Petugas (Satgas) Perumahan Nasional, Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Jaksa Agung, Wakapolri, serta para pimpinan Kementerian atau Lembaga lainnya, dan para gubernur, wali kota, dan bupati yang menerima penghargaan. Kehadiran mereka menegaskan pentingnya perumahan sebagai agenda strategis nasional yang memerlukan kerja sama dari berbagai sektor, ujarnya.
Wahyu menegaskan bahwa komitmen Kota Malang dalam penganggaran sektor perumahan telah dilakukan secara berkelanjutan. Langkah ini tidak hanya mendukung program nasional pembangunan 3 juta rumah, tetapi juga merupakan bagian dari strategi pengentasan kemiskinan melalui program perbaikan rumah bagi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
Selain itu, Pemkot Malang juga memberikan dukungan anggaran untuk pembangunan Prasarana, Sarana, dan Utilitas (PSU) perumahan bersubsidi, yang merupakan salah satu program strategis nasional.
“Melalui intervensi ini, ribuan keluarga berpenghasilan rendah di Kota Malang telah merasakan manfaat nyata dalam bentuk tempat tinggal yang lebih layak, sehat, dan manusiawi,” pungkasnya.
Perlu diketahui bahwa langkah berkelanjutan ini menjadi dasar penting untuk pembangunan Kota Malang yang inklusif, adil, dan memprioritaskan kesejahteraan warganya.(*)
