KabarBaik.co – Sejumlah ruas jalan di Kota Batu mengalami kegelapan pada malam hari. Bukan karena penerangan jalan umum (PJU) yang mati atau belum terpasang, melainkan karena komponen PJU dicuri oleh oknum tidak bertanggung jawab.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Batu, Alfi Nurhidayat, menyampaikan bahwa kasus ini bukan sekadar kerusakan biasa. Melainkan dugaan pencurian yang telah merusak fasilitas umum dan mengganggu kenyamanan masyarakat.
“Padahal fasum tersebut berfungsi untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan masyarakat, terutama saat malam hari,” ujar Alfi, di Balaikota Among Tani, Kota Batu, Kamis (8/5).
Menurut Alfi, DPUPR telah melakukan identifikasi terhadap sejumlah titik yang terdampak dan menemukan bahwa komponen penting seperti konduktor, timer, dan sensor telah hilang dari panel box PJU. Komponen tersebut berperan penting dalam menyalakan dan mematikan lampu jalan secara otomatis. “Kalau kompartemennya hilang, otomatis PJU tidak bisa menyala,” jelasnya.
Titik-titik pencurian tersebar di beberapa wilayah seperti Desa Tlekung, Junrejo, dan Kelurahan Sisir, yang umumnya berada di area minim pemukiman.
Menindaklanjuti hal tersebut, pihak DPUPR telah berkoordinasi dengan aparat penegak hukum, dalam hal ini Satreskrim Polres Batu. Rekaman CCTV dari Dinas Perhubungan juga telah dikantongi sebagai bukti awal. “Teman-teman di PUPR juga sudah bergerak, kita tunggu saja hasil penyelidikan aparat,” kata Alfi.
Kepala Bidang Tata Ruang dan PJU DPUPR Kota Batu, Angga Satriawan, menyebutkan bahwa setidaknya ada 16 hingga 20 titik box panel yang menjadi sasaran pencurian. Rata-rata komponen yang dicuri berbahan dasar tembaga, yang memiliki nilai jual tinggi. “Setiap titik menimbulkan kerugian sekitar Rp 1,5 juta. Jika dijumlahkan, total kerugian mencapai Rp 25 juta,” ungkap Angga.
Pihak DPUPR kini tengah melakukan proses perbaikan di titik-titik terdampak, meski Alfi tetap mengimbau masyarakat pengguna jalan untuk lebih berhati-hati melintasi area yang pencahayaannya minim. “Kami berharap partisipasi aktif warga dalam melaporkan aktivitas mencurigakan yang berpotensi merusak fasilitas umum,” tegasnya. (*)
