KabarBaik.co – Ketua KONI Kota Batu, Sentot Ari Wahyudi, menyampaikan rasa syukur atas capaian kontingen Kota Batu dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur IX 2025. Sebagai salah satu tuan rumah di Malang Raya, Kota Batu berada di posisi tujuh dengan menorehkan 33 medali emas, 40 perak, dan 40 perunggu.
“Alhamdulillah, kami mengikuti Porprov IX dengan semangat penuh. Kehadiran media sangat penting dalam menyuarakan perjalanan kami, dan kami bersyukur karena bisa menunjukkan bahwa Kota Batu tidak sekadar menjadi penyelenggara, tetapi juga mampu bersaing,” ujar Sentot di kantor KONI Kota Batu, Rabu (16/7).
Menurut Sentot, Kota Batu mengirimkan 535 atlet dari 44 cabang olahraga (cabor). Dari jumlah tersebut, 28 cabor berhasil menyumbangkan medali. Anggar satu-satunya cabor yang tidak disahkan hasilnya oleh panitia PB Porprov meski sebenarnya mencatatkan prestasi.
“Kami sudah mempersiapkan ini sejak 2024. Latihan intensif dilakukan, apalagi sebagai tuan rumah kami ingin memastikan sukses tidak hanya dalam pelaksanaan, tapi juga dalam pencapaian prestasi,” tegas Sentot.
Dengan total perolehan 113 medali, lanjut Sentot, Kota Batu menempati peringkat ke-7 dari 38 kabupaten/kota peserta Porprov Jatim IX 2025. Prestasi ini sesuai dengan target yang pernah ia sampaikan kepada seluruh jajaran KONI.
“Kami sempat menargetkan 40 emas. Jika melihat jumlah medali perak yang kami dapat, sebenarnya potensi ke arah itu sangat terbuka. Tapi kami tetap bersyukur dengan capaian yang ada,” jelasnya.
Beberapa cabor yang berhasil menyabet gelar juara umum antara lain tinju dan tenis lapangan, juga lainnya. Bahkan cabor yang tidak diperhitungkan seperti loncat indah, justru berhasil mempersembahkan emas.
“Banyak atlet muda yang muncul sebagai kejutan. Ini menjadi tugas kami untuk terus membina mereka. Potensi luar biasa juga terlihat dari cabang olahraga berkuda, baik di HPL maupun HPA,” kata Sentot.
Sentot menegaskan bahwa kesuksesan di Porprov Jatim IX ini menjadi pijakan penting untuk pengembangan olahraga prestasi di Kota Batu secara berkelanjutan. Dia juga menyoroti tantangan menjadi tuan rumah yang membawa tekanan tersendiri bagi para atlet. Namun demikian, hal itu tidak dijadikan alasan.
“Beban sebagai tuan rumah memang ada, tapi itu bagian dari pembelajaran. Kami tidak menyalahkan situasi apa pun. Justru ini menjadi motivasi untuk meningkatkan kualitas pembinaan ke depan,” tegasnya. (*)
