KPU Gresik Ajak Budayawan Diskusi Maskot, Jingle dan Tagline Pilkada 2024

Editor: Andika DP
oleh -919 Dilihat
FGD KPU Gresik bersama tokoh kebudayaan membahas maskot, jingle dan tagline Pilkada Gresik 2024. (Foto: Ist)

KabarBaik.co – Persiapan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Gresik 2024 terus bergulir. Penyelenggara terus mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pelaksanaan seluruh tahapan pesta demokrasi yang berlangsung 27 November mendatang.

Salah satunya adalah pembuatan maskot, jingle dan tagline untuk Pilkada Gresik 2024. Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar focus group discussion (FGD) bersama para tokoh kebudayaan Gresik, baru-baru ini.

“Arti penting keberadaan maskot, jingle dan tagline adalah, sebagai sarana sosialisasi bagi masyarakat umum dan pemilih. Membangun hubungan emosional pemilih dan masyarakat umum dengan KPU dan Pilkada,” kata Makmun, Komisioner KPU Gresik Divisi Sosialisasi dan SDM, Minggu (12/6).

“Termasuk untuk menciptakan citra positif terhadap Pilkada, lembaga, dan penyelenggara, mewujudkan pelaksanaan Pilkada yang riang dan gembira, serta mendorong berkembangnya industri kreatif, utamanya musik dan desain grafis,” sambung Makmun.

Baca juga:  Bawaslu Banyuwangi Lantik 75 Panwascam Pilkada 2024

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa KPU Gresik ingin agar maskot, jingle dan tagline Pilkada Gresik 2024 dapat diterima oleh seluruh masyarakat.

“Kita ingin maskot, jingle dan tagline ini, benar-benar menjadi identitas masyarakat Gresik, sehingga masyarakat bisa merasakan suasana yang sama dalam menyongsong Pilkada Gresik 2024,” tambahnya.

Kemudian, Ketua KPU Gresik Akhmad Roni juga menyampaikan, harapannya agar maskot, jingle dan tagline sesuai dengan kebudayaan masayarakat Gresik.

“Kalau di 2015 maskot kita Bandeng, kemudian 2020 kita maskotnya damar kurung dengan Simarung. Arahan dari KPU RI, mendorong agar maskot disesuaikan dengan kekhasan daerah masing-masing,” jelas Roni.

Baca juga:  Rekrutmen Polri, Kapolres Gresik: Lulusan Pondok Pesantren Diprioritaskan

Sementara itu, dalam FGD yang dimoderatori oleh Nur Faqih, yang mengundang dua tokoh budaya, yaitu Kris Aji dan Sri Wahyuni, berlangsung lancar. Dalam kalimat pembukanya, moderator menyampaikan gambaran sederhananya.

“Kita harus bisa membaca Gresik secara lokalitas, dan juga membaca Gresik kedepan, bahwa ada peluang, tantangan, yang kemudian menjadi semangat dalam Pilkada 2024,” ujar Nur Faqih.

Kemudian Sri Wahyuni menjelaskan tentang tips-tips membuat maskot, jingle dan tagline, agar sesuai dengan tujuan diadakannya Pilkada Gresik 2024.

“Karena tujuannya adalah untuk meningkatkan partisipasi pemilih, maka pembuat harus memperhatikan utamanya nilai-nilai dan misi KPU, simbol-simbol demokrasi, negara, serta elemen budaya daerah, agar dapat diterima masyarakat luas,” jelas Bu Uyun, sapaannya.

Baca juga:  Kak Seto Award 2024, Gus Yani Dinobatkan Sebagai Bupati Sahabat Anak

Kris Aji juga menyampaikan, bahwa maskot, jingle dan tagline tidak boleh hanya sekedar simbol.

“Harus bisa membangun ikatan emosional antara KPU dan pemilih, dengan mengambil objek-objek yang Gresik punya, seperti nilai-nilai lokal, yang bisa menjadi landasan dasar dalam menentukan maskot, jingle, dan tagline Pilkada Gresik 2024,” jelas Kris Aji.

Agenda FGD berlangsung cukup gayeng, dengan berbagai masukan lain dari para peserta, yang memang kebanyakan adalah pelaku budaya dan pelaku seni di bidang desain grafis, sastra dan musik.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.