KabarBaik.co – Berbagai kostum berbahan dasar sampah plastik yang didaur ulang memeriahkan kirab budaya Sedekah Bumi di Dusun Ngemplak Wonoayu Ceper, Desa Mojotengah, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik.
Kreatifitas warga tampak dari kostum-kostum menarik yang ditampilkan sepanjang kirab budaya. Bahan sampah plastik daur ulang itu dikombinasikan dengan hasil bumi seperti sayur-sayuraan.
Warga Ngemplak Wonoayu Ceper RT 08 RW 3 memanfaatkan barang bekas tersebut untuk menjadi pakaian. Kemudian kostum itu dipadukan dengan hasil bumi seperti salak pondoh, jagung, hingga terong dan banyak lagi lainnya.
Untuk diketahui, Dusun Ngemplak Wonoayu Ceper terdiri dari lima RT dan dua RW. Para warga larut dalam perayaan Sedekah Bumi yang diagendakan setiap tahun. Tidak hanya kostum daur ulang dan kirab hasil bumi, kegiatan ini semakin meriah dengan adanya sound horeg.
Khusus kreasi warga Ngemplak Wonoayu Ceper RT 008 RW 003 Mojohtengah dikerjakan selama 35 hari. Untuk membuat kostum dari bahan sampah plastik dan hasil bumi, warga merogoh kocek hingga Rp 49 juta.
“Untuk biayanya swadaya masyarakat. Sedekah bumi atau kirab budaya tujuannya biar rukun, ungkapan rasa syukur kepada Tuhan karena hasil bumi warga kita yang melimpah,” kata Munir, salah satu tokoh masyarakat, Selasa (29/10).
Sementara itu, salah satu pemudi Riverra Aurellia mengaku sangat senang mengenakan kostum dari sampah plastik yang didaur ulang dari styrofoam. Menurutnya ini sebagai bentuk kecintaan terhadap lingkungan.
“Tujuan kita mengurangi sampah di lingkungan sekitar kita mendaur ulang bahan bekas di sekitar kita. Kita inovasi untuk melestarikan budaya. Kita sebagai warga RT 8 memanfaatkan bahan bekas diolah jadi lebih baik,” katanya.
Ditambah lagi, hasilnya yang unik dan bagus menjadi inspirasi untuk berkreasi memanfaatkan sampah-sampah bekas lainnya. Ia berharap hal ini bisa berkelanjutan dan dikembangkan.
Terpisah, Kepala Desa (Kades) Mojotengah Suharsono menyampaikan bahwa wilayahnya terbagi tiga dusun yakni Mojotengah, Pakupari dan Ngemplak Wonoayu Ceper. “Setiap dusun mengadakan sedekah bumi,” katanya beberapa waktu lalu.
Sedekah bumi menjadi wujud ungkapan rasa syukur kepada Sang Pencipta atas rezeki dan hasil panen yang melimpah. Serta untuk menguatkan persatuan dan kerukunan warga masyarakat.(*)






