KabarBaik.co – Seorang siswi kelas 2A SDN Kemiri Sidoarjo berinisial AA sempat diculik orang tak dikenal (OTK) saat pulang sekolah, Selasa (9/9) siang. Beruntung, korban berhasil ditemukan dalam keadaan selamat meskipun dalam kondisi menangis di kawasan Lingkar Timur.
Kepala Sekolah SDN Kemiri Ari Kusmiati Ningsih membenarkan peristiwa tersebut. Menurutnya, kejadian berlangsung sekitar pukul 11.30 WIB saat AA berjalan kaki pulang sekolah.
“Biasanya memang pulang sendiri karena rumahnya sangat dekat, hanya sekitar 150 meter dari sekolah. Orang tuanya hanya memantau dari rumah kalau berangkat maupun pulang,” ujar Ari kepada KabarBaik.co, Rabu (10/9).
Ari menjelaskan korban dihampiri seorang pria saat melewati warung kopi Gayeng yang berjarak sekitar 100 meter dari sekolah. Pelaku kemudian membujuk korban dengan alasan bahwa ibunya sudah menunggu di suatu tempat.
“Dengan bujuk rayu itu, anak akhirnya mau ikut naik motor pelaku,” jelas Ari.
Dari keterangan korban, pelaku diperkirakan berusia 40–50 tahun, memakai helm hitam dan jaket coklat, serta mengendarai sepeda motor dengan ronjot berisi banyak barang.
“Diduga pelaku seorang kurir, karena motor yang dipakai penuh dengan bawaan,” terang Ari.
Pelaku lalu membawa korban ke kawasan Lingkar Timur. Di lokasi itu, pelaku melepaskan tas dan baju seragam merah putih milik korban.
“Bajunya diambil, padahal seragam itu juga bukan seragam baru. Anak akhirnya hanya mengenakan kaos dalam dan celana legging,” kata Ari.
Hal yang janggal, lanjut Ari, adalah pelaku tidak mengambil perhiasan yang dipakai korban. “Perhiasan yang dipakainya tetap utuh, tidak diambil. Kalau tujuan pelaku ingin merampas, seharusnya itu juga dibawa,” ungkapnya.
Setelah merampas tas dan baju, pelaku kabur meninggalkan korban seorang diri. Korban kemudian menangis di pinggir jalan, hingga menarik perhatian seorang warga yang merasa iba.
“Syukurlah ada orang baik yang menolong. Anak itu kemudian diantar pulang ke rumahnya dalam keadaan selamat meski masih ketakutan,” tambah Ari.
Ari menegaskan pihak sekolah sudah menyampaikan imbauan kepada orang tua murid agar lebih meningkatkan pengawasan. “Kami berharap orang tua bisa melakukan antar-jemput tepat waktu supaya kejadian seperti ini tidak terulang,” pungkasnya. (*)






