KabarBaik.co – Program beras kesejahteraan daerah (Rastrada) Kota Blitar tengah menuai sorotan. Seorang penerima manfaat di Kecamatan Sukorejo mengungkapkan keluhannya terkait kualitas beras bantuan tersebut.
Warga yang enggan disebutkan namanya itu, menilai beras bantuan memiliki tekstur yang kurang baik saat dimasak.
“Tekstur berasnya kalau dimasak itu kemratak, mawur, ambyar, atau jekengkeng keras dan tidak pulen. Kalau dimakan terasa seret di leher,” ujarnya saat ditemui, Sabtu (11/10).
Meski demikian, ia tetap berupaya memanfaatkan beras tersebut agar tidak terbuang.
“Biasanya saya akali dengan cara dicampur dengan beras yang enak. Misalnya lima kilogram beras bantuan saya campur dengan empat kilogram beras bagus. Soalnya eman-eman kalau tidak dimanfaatkan,” tambahnya.
Warga lain yang juga tinggal di lingkungan yang sama menyampaikan hal serupa. Ia mengaku beras yang diterima kadang tidak utuh dan banyak yang pecah.
Menurutnya, kualitas beras yang dibagikan juga berbeda dengan yang diambil di daerah lain.
“Saya dapat beras yang agak kurang bagus, sedikit kempyar. Saat dimasak warnanya juga sedikit pucat, tidak putih,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Blitar Sad Sasmintarti, menegaskan bahwa pihaknya hanya bertugas melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan program sesuai ketentuan yang telah diatur dalam Peraturan Wali Kota (Perwali).
“Dinsos hanya memantau ketentuan yang sudah diatur oleh Perwali terkait Rastrada. Setiap toko bebas memilih supliernya, namun tetap harus sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan,” kata Sad Sasmintarti.(*)