Kunjungan Presiden Prabowo Batal ke Bojonegoro, Mitos ‘Presiden Tak Bisa Masuk’ Kembali Mengemuka

oleh -992 Dilihat
WhatsApp Image 2025 06 26 at 12.45.00
Papan ucapan selamat datang presiden di lapangan migas Banyuurip di Kecamatan Gayam, Bojonegoro. (Foto: Shohibul Umam)

KabarBaik.co – Rencana kunjungan kerja Presiden Prabowo Subianto ke Kabupaten Bojonegoro dipastikan batal. Presiden sebelumnya dijadwalkan hadir pada Kamis (26/6) untuk meresmikan peningkatan produksi minyak di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, yang dikelola ExxonMobil Cepu Limited (EMCL).

Pembatalan ini kembali mengundang sorotan publik, mengingat Bojonegoro dikenal sebagai daerah yang secara historis belum pernah dikunjungi langsung oleh Presiden RI. Sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hingga Joko Widodo (Jokowi), sejumlah agenda kunjungan kepala negara ke wilayah penghasil minyak terbesar di Indonesia itu selalu berujung pembatalan.

Padahal, berbagai persiapan kerap dilakukan secara matang, termasuk peresmian proyek migas berskala nasional dan peluncuran program strategis pemerintah pusat. Namun pada akhirnya kunjungan tersebut selalu diwakilkan oleh pejabat kementerian atau perwakilan lembaga negara.

Fenomena ini memperkuat mitos yang berkembang di tengah masyarakat Bojonegoro, bahwa Presiden RI “tidak bisa” atau “tidak berani” berkunjung ke daerah tersebut. Keyakinan yang telah berlangsung lama ini bahkan kerap menjadi bahan pembicaraan setiap kali ada rencana kunjungan presiden.

Sejarawan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga, Purnawan Basundoro, mengungkapkan bahwa mitos tersebut memiliki akar historis dari kisah lama masyarakat Bojonegoro, yang berkaitan dengan cerita peperangan di masa kerajaan. “Dulu ada kepercayaan, siapa yang pertama kali menyeberangi Sungai Bengawan Solo akan kalah dalam perang,” ujar Purnawan.

Keyakinan itu merujuk pada kisah tragis Arya Penangsang, penguasa Kadipaten Jipang, yang tewas dalam pertempuran melawan pasukan Sultan Pajang, Hadiwijaya alias Jaka Tingkir. Kisah tersebut termuat dalam naskah Babad Tanah Jawi yang disusun W.L. Olthof di Leiden, Belanda, pada tahun 1941. Dalam naskah itu disebutkan Arya Penangsang tewas bersama kudanya, Garak Rimang, di tepi Bengawan Solo.

Kabar pembatalan kunjungan Presiden Prabowo pun dibenarkan oleh pihak EMCL. Dave A. Seta, perwakilan dari Public & Government Affairs EMCL. Dia menyatakan bahwa yang kemungkinan hadir mewakili pemerintah adalah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). “Kayaknya seperti itu. Tapi rencananya Pak Menteri (ESDM) yang mau ke sini,” ujarnya singkat saat dikonfirmasi.

Pembatalan tersebut sontak kembali memicu perbincangan di tengah masyarakat. Banyak warga meyakini mitos bahwa Bojonegoro memang “angker” bagi Presiden RI. “Sejak kemarin saya dengar berita soal kunjungan Pak Presiden, saya langsung yakin akan batal. Dari dulu semua Presiden Indonesia tidak ada yang datang ke Bojonegoro,” ujar Mulyanto, warga Trucuk Bojonegoro. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Shohibul Umam
Editor: Hairul Faisal


No More Posts Available.

No more pages to load.