KabarBaik.co – Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada September 2025 tercatat menurun secara bulanan, meski secara tahunan masih menunjukkan pertumbuhan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kunjungan wisman pada bulan tersebut mencapai 1,39 juta kunjungan, tumbuh 9,04% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Namun, angka itu tetap lebih rendah dari capaian tiga bulan sebelumnya. Pada Juni, Juli, dan Agustus 2025, kunjungan wisman tercatat masing-masing 1,415 juta, 1,481 juta, dan 1,505 juta kunjungan. Penurunan ini menjadi koreksi setelah tren kenaikan beruntun sejak awal kuartal III 2025.
Ketua Umum Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI), Hariyadi Sukamdani, menilai melemahnya jumlah kunjungan pada akhir kuartal III dipengaruhi wisatawan asal Eropa yang menahan diri melakukan perjalanan jarak jauh.
“Yang saya lihat, mereka (wisman Eropa) menahan kunjungan karena faktor geopolitik di sana saat ini,” ujar Hariyadi, Minggu (9/11).
Meski demikian, berdasarkan data BPS, wisman pada September 2025 masih didominasi wisatawan dari tiga negara teratas, yakni Malaysia sebesar 19,53%, Australia 11,72%, dan Singapura 8,55%.
Di sisi lain, Hariyadi juga menyoroti adanya perbedaan data antara imigrasi dan tingkat okupansi yang dilaporkan BPS. Ia menjelaskan bahwa akomodasi berbasis sharing economy seperti Airbnb belum sepenuhnya tercatat dalam data resmi.
“Jadi memang kemungkinan tidak terefleksikan secara utuh kalau di data okupansi hotel,” imbuhnya.
Kendati terjadi penurunan bulanan, Hariyadi optimistis tren kunjungan akan membaik di kuartal IV 2025. Momentum libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) diyakini menjadi titik balik untuk meningkatkan okupansi hotel dan jumlah wisman hingga akhir tahun.
“Kami berharap promo-promo oleh airlines maupun operator wisata bisa mendorong minat kunjungan wisatawan mancanegara,” ujarnya. (*)
