KabarBaik.co – Produk lampu LED merek Halluw hasil olahan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Makmur Sejahtera, Desa Pongangan, Kecamatan Manyar, Gresik, terpilih sebagai satu-satunya produk dari kabupaten ini yang bakal difasilitasi pemasarannya oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Provinsi Jawa Timur.
Kepastian itu muncul setelah kunjungan verifikasi lapangan Dinas PMD Jatim di Kantor Bumdes Pongangan. Produk LED Pongangan dinilai memiliki potensi besar untuk menembus pasar regional hingga nasional. Program fasilitasi ini sendiri merupakan kerja sama Dinas PMD Jatim dengan stasiun televisi JTV.
Khoiril Anam, perwakilan Dinas PMD Jatim, menilai langsung kualitas lampu buatan Pongangan. Ia menyebut lampu LED Halluw lebih terang dibanding produk pabrikan sejenis. “Rapi dalam perakitan, tidak sekadar tempel komponennya. Produk seperti ini punya peluang besar di pasar karena selain murah, kualitasnya bersaing,” ujarnya.
Produk LED ini lahir dari kolaborasi Bumdes dengan SMK Nurul Islam (Nuris) Gresik. Ketua Bumdes Makmur Sejahtera, M Eko Nurul Ashidiq, menyebut keterlibatan siswa vokasi sebagai kunci keberhasilan.
“Kami belajar dari mitra dengan konsep pemberdayaan lokal. Produknya bervariasi, mulai dari lampu rumah, lampu emergency yang bisa menyala saat listrik mati, hingga lampu custom berdaya besar untuk kebutuhan tenda atau hajatan,” kata Eko.
Meski kapasitas produksi harian masih puluhan unit, Bumdes siap memenuhi pesanan massal. “Kalau ada pesanan 500 unit dalam tiga hari bisa selesai. Ribuan unit pun bisa kami penuhi karena SDM siap. Hanya saja karena penjualan masih terbatas, kami belum produksi massal,” tambah Eko.
Harga yang dipatok juga terbilang ramah kantong, mulai Rp 10 ribu untuk lampu 5 watt dengan 450 lumen hingga Rp 55 ribu untuk lampu 50 watt dengan 4.500 lumen. Setiap unit juga disertai garansi satu tahun.
Kepala Desa Pongangan sekaligus Komisaris Utama Bumdes, Aang Chunaifi, menambahkan bahwa pemasaran produk masih sebatas lokal karena izin usaha masih berproses. “Tapi jaminan kualitas dan harga miring menjadi nilai lebih. Harapannya ke depan ada unit khusus produksi LED di Bumdes agar bisa lebih fokus dan berkembang,” ujarnya.
Menurut Aang, omzet bulanan dari LED berkisar 50–200 unit, sebagian besar dibeli penyedia jasa tenda dan sound system. Namun, dengan dukungan fasilitasi dari Dinas PMD Jatim, ia optimistis pasar akan meluas.
“Ini momentum besar bagi Bumdes Pongangan untuk naik kelas. Dengan dukungan pemerintah provinsi, kami optimistis produk lokal bisa bersaing di pasar yang lebih luas,” pungkasnya. (*)