KabarBaik.co – Komitmen Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Jawa Timur dalam memperkuat ekosistem ketenagakerjaan melalui penguatan Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS) mendapat apresiasi dari Anggota DPD RI asal Jawa Timur, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti.
LaNyalla, yang juga menjabat Ketua Dewan Pertimbangan KADIN Jatim, menegaskan pentingnya menyiapkan tenaga kerja yang siap pakai guna mendukung iklim dunia usaha dan industri yang lebih kompetitif.
“Upaya membangun link and match antara dunia pendidikan dan industri harus terus kita dukung. Keberadaan LPKS perlu diperkuat melalui kolaborasi antara pemerintah, asosiasi, dan himpunan yang bergerak di bidang pelatihan vokasi,” ujar LaNyalla dalam acara di Graha KADIN Jatim, Selasa Malam (15/7).
Menurut mantan Ketua DPD RI itu, penguatan sektor ketenagakerjaan akan memberikan dampak langsung terhadap pembangunan ekonomi daerah. Ia menyoroti penurunan angka pengangguran terbuka di Jawa Timur yang kini berada di angka 3,61 persen, sebagai bukti dari keberhasilan kolaborasi lintas sektor.
“Penurunan angka pengangguran ini menunjukkan arah positif. Semoga KADIN Jatim bersama pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya terus konsisten berkontribusi demi kemajuan bangsa,” tuturnya.
Acara bertajuk Rapat Koordinasi Peningkatan Mutu LPKS dan Perizinan Sektor Ketenagakerjaan tersebut digelar dengan dukungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur, DPD Himpunan Lembaga Pelatihan Seluruh Indonesia (HILLSI) Jatim, serta DPD Forum Lembaga Pelatihan (Forlat) Vokasi Indonesia Jatim.
Kegiatan ini merupakan bagian dari strategi kerja Tim Koordinasi Daerah Vokasi (TKDV) Jawa Timur untuk meningkatkan mutu pelatihan kerja yang selaras dengan kebutuhan dunia industri.
Ketua Umum KADIN Jatim, Adik Dwi Putranto, menegaskan komitmennya dalam mendorong sistem pelatihan kerja yang adaptif terhadap dinamika pasar tenaga kerja.
“Pendidikan dan pelatihan vokasi adalah fondasi dalam mencetak SDM unggul. Penguatan mutu dan tata kelola LPKS akan memperkuat rantai pasok SDM industri yang andal,” kata Adik.
Ia menambahkan bahwa pemetaan menyeluruh terhadap LPKS di Jawa Timur sangat penting sebagai dasar dalam merumuskan kebijakan yang tepat sasaran. Selain itu, acara juga menekankan pentingnya percepatan perizinan LPKS melalui sistem Online Single Submission – Risk Based Approach (OSS-RBA), yang dinilai mampu menciptakan proses perizinan yang lebih efisien, transparan, dan akuntabel.
“OSS-RBA memberikan kepastian hukum dan kemudahan bagi lembaga pelatihan. Dengan percepatan perizinan, kualitas layanan LPKS juga bisa meningkat secara merata,” jelas Adik.
Ia menekankan bahwa kebutuhan dunia kerja ke depan tak hanya menuntut keterampilan teknis, tetapi juga karakter tangguh, daya tahan, dan semangat inovatif. “Kita butuh tenaga kerja yang tidak hanya terampil, tapi juga siap menghadapi tantangan global,” pungkasnya.