KabarBaik.co – Ribuan jemaah memadati sepanjang Jalan Veteran hingga depan Gedung Wisma Ahmad Yani, Gresik, pada Minggu (29/6), dalam perhelatan akbar Majelis Dzikir Maulidurrasul SAW dalam rangka Haul Akbar Gresik serta menyambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriah.
Lautan manusia mengenakan pakaian serba putih menjadi pemandangan yang tak biasa, berpadu dalam khidmatnya dzikir dan lantunan salawat.
Mohammad Uripan, pengurus pusat Jemaah Al Khidmah dalam sambutannya menyampaikan bahwa acara tahunan yang sudah rutin diselenggarakan selama lebih dari 30 tahun ini diinisiasi oleh Jemaah Al Khidmah dan menjadi ikon spiritual di Kabupaten Gresik. Haul ini menjadi penutup dari rangkaian kegiatan keagamaan Al Khidmah selama satu tahun terakhir.
“Al-Khidmah dibentuk dan dibesarkan oleh guru besar kita, Romo KH Achmad Asrori Al Ishaqy RA. Sejak itu berkembang pesat hingga menjadi organisasi jemaah yang kuat dan istiqomah,” ujar Mohammad Uripan, Minggu (29/6).
Majelis ini juga menjadi ajang silaturahmi berbagai tokoh nasional, daerah, hingga masyarakat biasa. Hadir dalam kegiatan ini Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Wakil Bupati Asluchul Alif, pimpinan DPRD, jajaran OPD, hingga unsur Forkopimda.
Dalam sambutannya, Bupati Yani mengapresiasi kerja panitia dan petugas kebersihan yang sigap menyukseskan acara. “Majelis keagamaan seperti ini dalam sebulan sudah tiga kali kita gelar. Semoga Gresik senantiasa aman, tentram dan kondusif,” ucapnya dihadapan ribuan jemaah.
Untuk mendukung keamanan dan ketertiban, Satpol PP Gresik menerjunkan 25 personel sesuai permintaan panitia. Mereka telah bersiaga sejak usai salat Subuh. “Kami siagakan 25 personel sesuai dengan permintaan panitia, demi memastikan acara berjalan tertib dan lancar,” kata Hidayat, Kepala Bidang Trantibum Satpol PP Gresik.
Acara semakin syahdu ketika Habib Abbas bin Abu Bakar Al Haddad menyampaikan mauidzotul hasanah tentang kemuliaan bulan Muharram serta sejarah penetapan 1 Muharram sebagai Tahun Baru Islam.
Bagi banyak jemaah, majelis ini adalah ruang rindu spiritual yang tak boleh terlewatkan. Salah satunya Syarif Hidayatullah, 25 tahun, jemaah asal Ujungpangkah, yang mengaku rutin datang setiap tahun. “Saya datang untuk berdzikir, dan berharap kegiatan ini terus terselenggara setiap tahun,” ucapnya singkat.
Di balik kemegahan acara ini, tergambar wajah-wajah penuh harap. Harap agar kegiatan dzikir dan haul tetap terjaga di tengah derasnya arus zaman. Sebuah napas panjang dari tanah wali yang terus hidup dalam irama salawat.(*)