KabarBaik.co – Komisi C DPRD Jember menyoroti kebutuhan air bersih di beberapa wilayah, salah satunya di Kecamatan Jelbuk. Hingga saat ini masyarakat sekitar masih mengeluhkan perihal stok air bersih.
Hal itu disampaikan Anggota Komisi C DPRD Jember Hanan Kukuh Ratmono, Minggu (31/8). Ia mengatakan bahwa masyarakat di Jelbuk masih kesulitan mendapatkan air bersih, terutama di saat musim kemarau tiba.
“Saya mendapat aspirasi dari masyarakat Jelbuk dan paling banyak disampaikan adalah kebutuhan sarana air bersih. Ini menjadi prioritas, selain jalan dan irigasi pertanian,” ujarnnya.
Ia menilai, kondisi geografis Kecamatan Jelbuk yang didominasi pegunungan yang membuat pembangunan sumur bor tidak selalu efektif.
“Untuk daerah pegunungan, tidak mungkin kita lakukan pengeboran dalam, karena biaya akan sangat tinggi dan potensi airnya juga belum tentu mencukupi,” jelas legislator Gerindra itu.
Sebagai alternatif, lanjut Hanan, ia menawarkan solusi pipanisasi dengan memanfaatkan sumber mata air dari daerah yang lebih tinggi.
“Kita bisa upayakan dengan cara pipanisasi dari mata air di atas, lalu disalurkan ke bawah. Tapi masyarakat juga harus sadar, mata air hanya akan terjaga kalau lingkungan sekitarnya ikut dijaga,” tegasnya.
“Masyarakat hanya fokus butuh air, tapi lupa menjaga habitat mata air. Padahal, kalau lingkungan rusak, mata air akan berkurang bahkan hilang. Kesadaran kolektif ini penting,” sambung Hanan.
Sedangkan dengan program pemerintah, pihaknya menilai sebagian besar sudah berjalan baik di bawah kepemimpinan Bupati Fawait. Namun ia meminta agar pemerintah daerah memberi perhatian khusus kepada wilayah pinggiran.
“Jember bukan hanya kota. Daerah-daerah terpencil seperti Jelbuk, Sumberjambe, dan Ledokombo sangat membutuhkan sentuhan pembangunan, terutama air bersih,” katanya.
Sementara itu, salah satu warga Desa Sugerkidul Sunardi menegaskan, bahwa kebutuhan air bersih adalah hal mendesak bagi masyarakat.
“Kalau keinginan kami masyarakat Sugerkidul ya pengennya bisa menikmati air bersih. Di musim kemarau, kami sering kesulitan air untuk mandi maupun minum,” ujarnya.
Ia berharap aspirasi warga dapat benar-benar tersampaikan kepada Bupati.
“Harapan utama kami suara kami bisa diperjuangkan Pak Hanan, terutama soal air bersih dan jalan desa. Mau lewat anggaran desa atau APBD, yang penting masyarakat bisa hidup lebih sejahtera tanpa kesulitan air,” pungkasnya. (*)