KabarBaik.co – Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Luluk Nur Hamidah dan Lukmanul Khakim, menggelar kampanye perlindungan perempuan dan anak pada acara Car Free Day (CFD) di Taman Bungkul, Surabaya, Minggu (22/9). Kampanye yang mengusung tema “Ayo Cinta Keluarga” ini menarik perhatian ratusan warga yang tengah menikmati pagi bebas kendaraan di kawasan tersebut.
Luluk dan Lukman, yang didampingi Ketua Harian PKB Jatim Ais Shafiyah Asfar serta ratusan kader Perempuan Bangsa Jatim, memulai aksi mereka dengan longmarch dari lampu merah di sebelah timur Kebun Binatang Surabaya (KBS). Sepanjang jalan, mereka membagikan pamflet dan menyuarakan pentingnya perlindungan bagi perempuan dan anak, khususnya terkait ancaman kekerasan seksual.
Dalam salah satu pamflet yang dipegang Luluk, tertulis “Lindungi Anak Kita dari Predator Seksual”, menggambarkan komitmennya dalam memperjuangkan penghapusan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Luluk menegaskan, kasus kekerasan seksual yang marak terjadi memerlukan kebijakan yang lebih konkret di tingkat provinsi.
“Kita butuh kebijakan yang berpihak pada upaya pencegahan dan perlindungan korban kekerasan, terutama perempuan dan anak yang termasuk kelompok rentan,” ujar Luluk. Menurutnya, perlindungan terhadap perempuan harus menyeluruh, mencakup berbagai aspek kehidupan, termasuk fase setelah melahirkan.
Luluk menyoroti kondisi kejiwaan perempuan pasca melahirkan yang sering diabaikan. Ia mengatakan, ibu-ibu yang baru melahirkan sangat rentan terhadap depresi jika tidak mendapatkan perhatian dan dukungan yang memadai. “Depresi pasca melahirkan adalah salah satu faktor yang memengaruhi tingginya angka kematian ibu dan anak di Jawa Timur,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Luluk mendorong adanya kebijakan yang lebih tegas untuk melindungi ibu hamil dan melahirkan. Ia berharap, ke depan ada peraturan daerah (perda) dan peraturan gubernur (pergub) yang mendukung perlindungan maksimal bagi perempuan dalam situasi tersebut.
“Kita butuh aturan yang memastikan bahwa setiap undang-undang yang sudah dihasilkan di DPR RI bisa diimplementasikan dengan baik di Jawa Timur,” tambah mantan Ketua Umum Kopri PB PMII itu. Ia juga menegaskan pentingnya menurunkan angka kematian ibu dan anak yang masih tinggi di wilayah ini.
Selain itu, Luluk dan Lukman mengajak masyarakat di seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur untuk ikut serta dalam kampanye perlindungan perempuan dan anak. Menurutnya, kampanye ini adalah bentuk solidaritas untuk menyadarkan masyarakat bahwa kasus kekerasan terhadap kelompok rentan adalah masalah bersama, bukan hanya isu perempuan.
“Ini masalah kekitaan, bukan hanya urusan perempuan saja. Ini urusan semua orang, suami, laki-laki, dan seluruh warga bangsa,” tegas Luluk. Ia berharap, kesadaran tentang pentingnya perlindungan perempuan dan anak dapat menyebar luas ke seluruh pelosok Jawa Timur.
Lebih lanjut, Luluk menyebutkan bahwa kesejahteraan perempuan dan anak akan membawa dampak besar bagi kesejahteraan keluarga secara keseluruhan. Menurutnya, cita-cita untuk mewujudkan Jawa Timur yang lebih sejahtera hanya mungkin terjadi jika perempuan dan anak terlindungi dengan baik.
“Keluarga yang bahagia dan sejahtera, ibu yang sehat lahir batin, akan menghasilkan masyarakat yang lebih kuat. Itulah yang menjadi pondasi untuk mencapai Jawa Timur Emas,” pungkasnya. (*)