Luruh Cintaku! Unggahan Terakhir Mahasiswi Cantik sebelum Dimutilasi Sang Kekasih

oleh -1359 Dilihat
SITI AMELIA
Korban Siti Amelia semasa hidup. (Foto IST)

KabarBaik.co- Ciberuk, salah satu kampung yang tenang dan sejuk. Kawasan desa alami berbukitan. Sawah, perkebunan, dan hutan menghampar nan luas. Namun, kampung berjarak sekitar 17 km dari Kota Serang, Banten, itu mendadak gempar dalam beberapa hari terakhir. Ini setelah penemuan jenazah tanpa kepala, tangan, dan kaki, pada 13 April lalu.

Belakangan, polisi berhasil mengindetifikasi sesosok mayat dengan anggota badan tak lengkap tersebut. Seorang wanita muda. Berusia 19 tahun. Namanya, Siti Amelia alias SA, mahasiswi sebuah kampus swasta. Ia tinggal di Kampung Cikuray, Desa Kedongdong, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten. Jarak Cikuray ke Ciberuk sekitar 27 km.

Amelia adalah korban pembunuhan sadis. Beberapa anggota badannya dipotong-potong. Mutilasi. Pelakunya adalah Mulyana, 23, warga Ciberuk, Gunungsari. Mulyana tidak lain kekasih Amelia. Dalam keterangannya kepada polisi, pelaku mengaku tega menghabisi nyawa sang kekasih karena sakit hati. Dia emosi karena terus ditagih pertanggunggjawaban. Amelia mengandung dua bulan. Dihamili Mulyana.

Kasus inipun mengingatkan tragedi serupa pada akhir Januari 2025 lalu. Namun, beberapa latarnya berbeda. Yakni, kasus Rohmat Tri Hartanto alias Antok, 33, yang memutilasi Uswatun Khasanah, 29, istri sirinya. Di sebuah kamar hotel di Kota Kediri, Jatim, Antok memotong-motong tubuh korban. Kemudian, memasukkan beberapa potongan ke koper merah dan membuangnya di sejumlah tempat. Di antaranya di wilayah Ngawi, Jatim.

Sejauh ini, kasus mutilasi dengan tersangka Antok tersebut masih dalam proses hukum menuju persidangan. Pelaku dijerat pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana. Ancaman hukumannya pidana mati. Dari hasil pemeriksaan dan beberapa barang bukti, kuat dugaan pembunuhan itu dilakukan dengan terencana.

Tragedi Mayat Dimutilasi Dalam Koper Merah, Keluarga di Blitar Ungkap Kronologi Hilangnya Korban dan Ingin Bertemu Pelaku

Namun, lain lagi dengan Mulyana. Sejauh ini, polisi menjeratnya dengan pasal 338 KUHP. Ancaman hukumannya maksimal penjara 15 tahun. Boleh jadi penyidik masih belum menemukan bukti kuat tentang perencanaan pembunuhannya. Yang jelas, keluarga korban menuntut agar penegak hukum memberikan hukuman seberat-beratnya kepada pelaku.

’’Hukuman mati atau seumur hidup. Ini sangat sadis, sangat-sangat biadab, tidak memanusiakan manusia,’’ kara Fahmi Sahab, saat berbincang dengan wartawan di RS Bhayangkara Polda Banten, kemarin (21/4).

Amelia adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Dua saudaranya laki-laki. Dalam kesehariannya, Amelia dikenal sebagai sosok perempuan periang. Orangtuanya bekerja sebagai petani.

Dalam unggahan terakhirnya di media sosial beberapa hari sebelum dibunuh, Amelia sempat mengunggah fotonya berlatar belakang hitam. Unggahan video itu diberi backsound lagu berjudul Luruh Cintaku dari Sonia. ‘’Bagaikan bunga yang layu, saat kemarau melanda, Demikian aku bila kau tinggalkan…’’

Jika dicermati, lagu Luruh Cintaku tersebut terkandung makna tentang keperihan cinta, penerimaan atas rasa sakit, hingga ungkapan kesedihan mendalam. Video itu diunggak pada 4 April 2025 atau sembilan hari sebelum jasad Amelia ditemukan tewas termutilasi di sebuah hutan karet Kampung Ciberuk. Tepatnya, pada 13 April.

Awalnya, Amelia sempat dilaporkan hilang pada 14 April. Ternyata, menjadi korban pembunuhan dengan pelaku sang kekasih sendiri. Kabarnya, saat hilang itu, keluarga korban sudah bertanya ke Mulyana di mana Amelia berada. Sebab, terakhir yang mengajak keluar adalah Mulyana. Namun, Mulyana mengaku tidak mengetahui karena hanya hanya diminta mengantar ke daerah Peninjauan.

Toh, tidak ada kejahatan yang sempurna. Bau busuk, cepat atau lambat pasti tercium juga. Akhirnya, praktik pembunuhan keji oleh Mulyana itupun terungkap. Kini, Mulyana yang dikenal pendiam dan ta banyak tingkah itu tinggal menunggu vonis. Penjara 15 tahun, seumur hidup atau hukuman mati?

Baca juga: Traktiran Bakso Berujung Pembunuhan Mutilasi, Korban Mahasiswi Cantik Hamil 2 Bulan (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini



No More Posts Available.

No more pages to load.