Aliansi Mahasiswa Cipayung Plus Banyuwangi. (Ikwan).
kabarbaik.co – Sejumlah mahasiswa dari Aliansi Mahasiswa Cipayung Plus Banyuwangi, yang meliputi HMI, PMII, GMNI, dan IMM, mengungkapkan pandangan mereka terkait wacana hak angket pemilu. Menurut mereka, hak angket yang diusulkan oleh peserta pemilu justru disoroti sebagai tindakan yang sarat dengan politisasi.
M. Hadad Alwi Nasyafiallah, selaku juru bicara Aliansi Mahasiswa Cipayung Plus dan juga ketua PC PMII Banyuwangi, menyatakan bahwa meskipun hak angket adalah bagian dari dinamika demokrasi, namun kali ini terlihat jelas adanya kecenderungan politis yang menggiringinya.
“Meski ini bagian dari upaya berdemokrasi. Namun, kali ini penuh dengan tendensi politis. Karena meski bagaimanapun kami mengapresiasi kerja-kerja penyelenggara pemilu yang sudah bekerja keras untuk menyelenggarakan pemilu dengan tertib, aman dan damai,” ungkap Alwi kepada wartawan.
Alwi menekankan pentingnya menjaga kerukunan pasca pemilu untuk meredam potensi polarisasi yang sangat mungkin terjadi. Aliansi Mahasiswa Cipayung Banyuwangi berharap agar hasil kerja penyelenggara pemilu dihormati dengan memberikan apresiasi dan menunggu hasil rekapitulasi akhir.
“Catatan penting kami adalah bagaimana kita bisa bersatu kembali pasca pemilu. Karena potensi polarisasi sangat luar biasa, kami di Cipayung Banyuwangi tetap memberi catatan penting bagaimana kita menjaga kerukunan pasca pemilu dan tidak lagi ada polarisasi,” tambahnya.
Dengan kesepakatan ini, Aliansi Mahasiswa Cipayung Banyuwangi menegaskan bahwa mereka akan tetap menunggu hasil rekapitulasi pemilu sampai dengan pengumuman resmi nanti. Ini merupakan salah satu langkah yang diambil untuk memastikan proses demokrasi berjalan dengan transparan dan adil.