Mahasiswa UB Kembangkan Riset Mikroalga Rekayasa Genetik Untuk Terapi Kanker Anak

oleh -94 Dilihat
WhatsApp Image 2025 11 01 at 10.28.24 AM
Mahasiswa UB Kembangkan Riset Mikroalga Rekayasa Genetik Untuk Terapi Kanker Anak

KabarBaik.co – Tim mahasiswa lintas disiplin Universitas Brawijaya (UB) mengembangkan inovasi terapi kanker berbasis mikroalga rekayasa genetik yang disebut AMPAT (Arsenal of Programmed Microalgae for Advanced Tumor Immunotherapy via Logic-Gated Genetic Circuits).

Terinspirasi dari komunitas Sahabat Anak Kanker (SAK) Malang, konsep AMPAT menggabungkan prinsip rekayasa biologis, kecerdasan buatan, dan desain sistem genetika modern. Pendekatan ini diharapkan menjadi langkah awal bagi teknologi biomedis buatan anak bangsa untuk berkontribusi dalam inovasi kesehatan global.

Riset ini diinisiasi oleh Tim SYNBIO UB, gabungan mahasiswa dari Fakultas Teknologi Pertanian, Fakultas Teknik, dan Fakultas Ilmu Komputer.

Ketua Tim SYNBIO Melinda Cicilia Rany menjelaskan mikroalga yang digunakan dalam proyek ini adalah Chlamydomonas reinhardtii, yang banyak diteliti dalam bidang rekayasa genetik. Mikroalga ini dimodifikasi agar berperan sebagai pembawa terapi yang dapat menarget tumor secara spesifik.

”Mikroalga ini kami rancang untuk menghasilkan oksigen di area tumor, sehingga dapat mengurangi kondisi hipoksia yang sering membuat terapi kanker kurang efektif. Selain itu, mikroalga hanya akan mengekspresikan imunomodulator ketika biomarker kanker terdeteksi melalui sistem logic gate RNA. Artinya, efeknya lebih spesifik dan minim efek samping,” jelas Melinda dalam keterangannya, Minggu (2/11).

Menurut melinda, efek positif dari sistem ini dapat diamati dalam beberapa tahap. Pengurangan hipoksia bisa terjadi dalam hitungan hari, sedangkan aktivasi sistem imun dan penurunan massa tumor biasanya membutuhkan waktu beberapa minggu. Namun, hingga saat ini proyek masih berada pada tahap konseptual dan memerlukan uji in vitro dan in vivo untuk membuktikan efektivitasnya.

Anggota Tim SYNBIO UB Paulina Ranjita Gita Saputri menjelaskan bahwa riset telah berjalan selama enam bulan sejak tahap in silico. Jika dilanjutkan, pengembangan laboratorium akan memakan waktu sekitar satu hingga tiga tahun, dan uji pra-klinis dapat berlangsung hingga lima tahun atau lebih untuk uji pra-klinis lengkap.

”Dalam pengembangannya, tim menghadapi sejumlah kendala, seperti kontrol ekspresi gen yang tepat, keamanan biologis, pengiriman mikroalga ke jaringan tumor, serta efisiensi fotosintesis mikroalga di dalam tubuh manusia,” ujar Paulina.

Selain fokus pada aspek teknis, SYNBIO UB juga memperhatikan aspek Ethical, Legal, and Social Implications (ELSI) dalam risetnya. Pendekatan ini dilakukan melalui diskusi dengan tenaga medis dan komunitas Sahabat Anak Kanker (SAK) Malang .

Dalam penerapan pendekatan ELSI, tim turut berdiskusi dengan berbagai pihak, antara lain dr. A. Susanto Nugroho, Sp.A(K), Dr. dr. Nur Samsu (dokter spesialis kanker anak RS Saiful Anwar Malang), Sp.PD-KGH, FINASIM, Nafisa Mutadiah (Sahabat Anak Kanker Malang, analis Laboratorium Riset Terpadu UB, serta perwakilan AMSA.

Kolaborasi ini memastikan riset AMPAT berjalan dengan dasar medis yang kuat dan berpihak pada nilai kemanusiaan.

Karya ini juga mendapat dukungan dari Asian Medical Students’ Association (AMSA) yang turut berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan promosi kesadaran akan terapi kanker yang lebih baik.

“Riset ini kami harapkan dapat menjadi kontribusi nyata mahasiswa Indonesia dalam menciptakan inovasi kesehatan yang berpihak pada kemanusiaan, terutama bagi anak-anak penyintas kanker,” tutur Vincenzio sebagai anggota tim.

Riset inovatif ini tidak hanya menarik perhatian di lingkungan kampus, tetapi juga mendapat pengakuan di tingkat internasional. Proyek AMPAT berhasil menorehkan prestasi membanggakan pada ajang Biomolecular Design Competition (BIOMOD) 2025 yang digelar di Jilin University, Changchun, China, pada (17-19/10/2025). Dalam kompetisi bergengsi yang diikuti oleh mahasiswa dari 19 negara tersebut, tim SYNBIO UB berhasil meraih dua penghargaan, yakni 3rd Winner – Most Audience Favorite Project dan Bronze Project Award – Outstanding Project Contents.

Tim SYNBIO UB terdiri dari: Melinda Cicilia Rany (Bioteknologi), Paulina Ranjita Gita Saputri (Teknik Kimia), Vincenzio Jocelino (Bioteknologi), Zian Nora Berliana (Bioteknologi), Ahmad Gibran M. (Bioteknologi), Ellen Oktaviona Yurianto (Bioteknologi), Rachmat Thirdi Maliki (Teknologi Informasi), Intan Desi Purnomo (Sistem Informasi,). Tim ini dibimbing oleh dosen-dosen lintas fakultas, yaitu Dr. Ir. Sudarma Dita Wijayanti, STP., M.Sc., M.P. (FTP); Tunjung Mahatmanto, STP., M.Si., Ph.D. (FTP); Supriyono, S.T., M.T. (FT) (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Editor: Imam Wahyudiyanta


No More Posts Available.

No more pages to load.