Makan Sambil Berdiri dalam Primbon Jawa: Antara Mitos dan Fakta Ilmiah

oleh -237 Dilihat
makan sambil berdiri
Foto Ilustrasi mitos tentang makan sambil beridiri (Pinterest)

KabarBaik.co- Dalam kehidupan masyarakat Jawa, primbon merupakan warisan leluhur yang berisi petunjuk hidup, ramalan, dan kepercayaan yang diwariskan secara turun-temurun. Banyak hal dalam kehidupan sehari-hari yang diatur dalam primbon, mulai dari waktu yang tepat untuk menikah hingga tata cara makan. Salah satu mitos yang cukup dikenal adalah larangan makan sambil berdiri. Larangan ini bukan hanya dianggap sopan santun, namun juga diyakini membawa pengaruh pada rezeki dan kesehatan. Mari kita telusuri makna di balik mitos ini dan bandingkan dengan fakta ilmiahnya. Dalam primbon Jawa, makan sambil berdiri dianggap sebagai tindakan yang tidak pantas dan kurang ajar terhadap makanan. Dikatakan bahwa:

  • Makan sambil berdiri akan menjauhkan rezeki. Dalam kepercayaan Jawa, posisi berdiri saat makan mencerminkan ketidaksabaran dan tidak menghargai berkah yang diberikan Tuhan. Hal ini diyakini dapat menyebabkan rezeki menjadi seret atau menjauh.
  •  Makanan yang dimakan sambil berdiri tidak akan membawa berkah. Keberkahan makanan bukan hanya dilihat dari apa yang dimakan, tapi juga dari cara memakannya. Duduk saat makan menunjukkan penghormatan kepada makanan dan pemberinya.
  • Akan mendatangkan sifat tergesa-gesa dan ketidaktenangan batin. Orang yang sering makan sambil berdiri diyakini akan menjadi pribadi yang tidak tenang, emosional, dan terburu-buru dalam mengambil keputusan.

Fakta Ilmiah: Perspektif Medis dan Psikologis

Terlepas dari kepercayaan tradisional, ilmu pengetahuan modern juga memberikan pandangan menarik mengenai kebiasaan makan sambil berdiri:

  • Dampak pada sistem pencernaan: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa makan sambil berdiri bisa mempercepat proses makan, yang menyebabkan makanan tidak dikunyah dengan baik. Ini dapat mengganggu proses pencernaan dan meningkatkan risiko gangguan seperti kembung dan refluks asam.
  •  Risiko makan berlebihan: Berdiri saat makan sering dikaitkan dengan kurangnya kesadaran penuh terhadap apa yang dimakan, sehingga seseorang cenderung makan lebih cepat dan dalam jumlah lebih banyak. Ini bisa memicu kelebihan berat badan atau obesitas.
  •  Namun tidak sepenuhnya berbahaya: Beberapa ahli gizi menyatakan bahwa tidak ada bukti ilmiah yang kuat bahwa makan sambil berdiri secara langsung membahayakan tubuh. Selama makanan dikunyah dengan baik dan porsinya tepat, efek negatif bisa diminimalkan.

Mitos makan sambil berdiri dalam primbon Jawa tidak sekadar soal adat istiadat, tapi juga sarat dengan nilai-nilai moral dan spiritual. Meski secara ilmiah tidak semua anggapan itu terbukti secara mutlak, namun ada kebijaksanaan lokal yang masih relevan hingga kini, seperti pentingnya makan dengan tenang dan penuh kesadaran. Menghargai makanan dan proses makan tidak hanya membawa manfaat kesehatan fisik, tapi juga mendidik kita untuk hidup lebih teratur dan bersyukur atas rezeki yang diterima.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Muhammad Ibrahim Al Fatich Purnomo
Editor: Lilis Dewi


No More Posts Available.

No more pages to load.