KabarBaik.co – Setelah sempat lesu akibat pandemi dan daya beli yang belum sepenuhnya pulih, pusat perbelanjaan atau mal di Indonesia mulai menunjukkan tanda-tanda kebangkitan. Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Alphonzus Widjaja, menyebut geliat bisnis pusat perbelanjaan kembali hidup seiring meningkatnya kunjungan masyarakat.
“Secara umum kinerja pusat perbelanjaan sudah mulai bergairah lagi. Saat ini pengunjung sudah mulai ramai, meskipun daya beli belum kembali normal,” ujar Alphonzus, Minggu (6/7).
Data APPBI menyebut hingga Mei 2025, tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan tumbuh sekitar 10-15 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Bahkan, sejumlah mal baru mulai bermunculan dan langsung ramai dikunjungi.
Namun, Alphonzus tak menampik masih ada mal yang belum mampu bangkit, terutama yang belum bisa menghadirkan pengalaman baru dan berbeda bagi pengunjung. Ia menekankan pentingnya transformasi fungsi mal, dari sekadar tempat belanja menjadi pusat interaksi dan hiburan.
“Sektor usaha seperti hiburan, makanan, dan minuman menunjukkan pertumbuhan yang sangat baik. Ini jadi daya tarik utama masyarakat saat ini,” katanya.
Di tengah melemahnya daya beli, khususnya di kalangan kelas menengah ke bawah, tren konsumsi masyarakat turut berubah. Mal tetap dikunjungi, namun pola belanja lebih selektif. Produk dengan harga terjangkau dan ukuran kecil menjadi pilihan utama.
“Yang berubah bukan frekuensi kunjungan, tapi nilai dan jenis transaksi. Konsumen kini lebih berhati-hati dalam belanja, tapi tetap ingin menikmati suasana mal,” jelasnya. Fenomena ini menggarisbawahi peran baru pusat perbelanjaan. Mal tak lagi hanya menjadi tempat transaksi, melainkan juga ruang sosial. Banyak pengunjung datang untuk sekadar bersantai, bertemu teman, atau mencari hiburan di akhir pekan.
Untuk itu, Alphonzus menekankan pentingnya strategi tenant mix yang tepat dan penyediaan ruang interaksi sosial yang nyaman. “Pusat perbelanjaan harus mampu menghadirkan pengalaman menyeluruh, agar tetap relevan dan diminati,” tutupnya. (*)