KabarBaik.co – Pemkab Kediri terus mendorong penguatan ekonomi di level desa dan kelurahan melalui Koperasi Merah Putih (KDMP). Sebagai bentuk pembekalan, seminar bertajuk ‘Membangun Ekosistem Bisnis Koperasi Melalui Sinergi dengan BUMN’ digelar di Convention Hall Simpang Lima Gumul (SLG), Selasa (5/8).
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana atau yang akrab disapa Mas Dhito menegaskan pentingnya koperasi memiliki fokus usaha. Dari delapan jenis usaha yang dapat dijalankan koperasi, Mas Dhito menyarankan agar masing-masing memilih satu bidang yang realistis dan potensial di wilayahnya.
“Tidak harus langsung semua unit usaha dijalankan. Fokus dulu, misalnya sebagai agen pupuk, LPG 3 kg, atau gerai sembako. Lihat potensi dan kebutuhan desa,” ungkap Mas Dhito saat membuka seminar.
Kegiatan ini diikuti ratusan ketua koperasi dari 343 desa dan 1 kelurahan yang telah membentuk KDMP. Mereka dibekali materi oleh narasumber dari sejumlah BUMN seperti PT Pupuk Indonesia, PT Pertamina, Perum Bulog, PT Sinergi Gula Nusantara, PT Rajawali Nusindo, dan PT Bank Negara Indonesia (BNI).
Mas Dhito menekankan pentingnya kolaborasi dengan para pelaku usaha besar, agar koperasi desa tidak bergerak sendiri tanpa arah. Menurutnya, BUMN punya pengalaman dan jaringan yang bisa dijadikan acuan.
“Ketua koperasi ini perlu dapat wawasan baru, supaya mereka bisa meng-capture mana lini usaha yang sesuai. Maka, kolaborasi dengan BUMN sangat penting,” jelasnya.
Mas Dhito mengingatkan agar koperasi berhati-hati dalam memilih jenis usaha. Ia mencontohkan usaha simpan pinjam yang kerap bermasalah jika tidak dikelola dengan cermat.
“Kalau bisa jangan terlalu terburu-buru masuk ke simpan pinjam. Potensi macetnya tinggi. Lebih baik usaha produktif yang nyata,” tambahnya.
Selain itu, Mas Dhito juga mendorong koperasi untuk terus berinovasi. Ia mencontohkan strategi ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) sebagai salah satu cara praktis untuk mengembangkan usaha.
“Saya ingin koperasi ini tidak hanya kolaborasi dengan BUMN, tapi juga bisa bekerja sama dengan BUMDes, koperasi desa lain, BUMD, bahkan pelaku UMKM,” tegasnya.
Kegiatan ini diharapkan bisa menjadi titik awal transformasi koperasi desa menjadi unit usaha yang sehat, mandiri, dan berdaya saing tinggi. Hadir dalam acara tersebut jajaran Dinas Koperasi dan UM Kabupaten Kediri serta sejumlah stakeholder terkait. (*)