KabarBaik.co – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Gresik menaruh perhatian serius pada keselamatan jalan. Pasalnya, sebagian besar penerangan jalan umum (PJU) berdiri di ruang milik jalan (Rumija) yang rawan tertabrak kendaraan.
Data Dishub mencatat, potensi kerusakan akibat insiden lalu lintas diperkirakan mencapai 1–1,5 persen per tahun dari total 7.392 titik lampu yang ada.
“Itu diambil paling kecil sampai besar peluang kejadiannya berdasarkan kejadian-kejadian sebelumnya,” kata Kepala Bidang Tata Kelola Prasarana (TKPP) Dishub Gresik, Femmy Husada saat dikonfirmasi, Sabtu (11/10).
Karena itu, sepanjang 2025 Dishub memfokuskan kinerja Tim Reaksi Cepat (TRC) pada pemeliharaan PJU agar tetap menyala optimal. Langkah ini, menurut Femmy, lebih mendesak dibanding menambah titik baru.
“Saat ini kami lebih menekankan dan berfokus pada pemeliharaan dan penguatan kondisi PJU yang sudah ada,” ujarnya.
Diketahui, kebutuhan ideal sesuai master plan PJU tahun 2017 mencapai 11.338 titik. Artinya, hingga kini masih ada selisih hampir 4 ribu titik lampu jalan yang belum terpenuhi.
Namun, penambahan baru diproyeksikan berjalan pada 2026 dengan jumlah terbatas, menyesuaikan kemampuan anggaran daerah.
Program pemeliharaan ini juga dikaitkan dengan Nawaksara Bupati dan Wakil Bupati Gresik, yang menekankan pentingnya keselamatan, keamanan, dan kenyamanan pengguna jalan.
Dishub berharap, keberadaan PJU bisa menekan risiko kecelakaan sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan publik di malam hari.
“Jadi kalau ada laporan atau aduan dari masyarakat terkait PJU yang rusak, Dishub siap merespons dengan cepat,” tutur Femmy.(*)