KabarBaik.co – Sebuah masjid megah, Masjid Al-Abduh, telah diresmikan di Kecamatan Sematang Borang, Palembang. Peresmian masjid ini ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. Nasaruddin Umar, MA didampingi oleh H. Muhammad Iqbal yang juga merupakan Kapolda Riau beserta keluarga. Terlihat juga sejumlah pejabat mulai dari Pj Gubernur Elen Setiadi hingga Kapolda Sumsel Irjen Andi Rian serta lieting Akpol 1991 beserta sanak saudara dan sahabat Irjenpol M. Iqbal.
Acara peresmian juga ditandai dengan penekanan tombol sebagai simbol resmi dibukanya Masjid Al-Abduh untuk umum.
Menag Nasruddin terlihat takjub melihat bangunan masjid megah berdiri di wilayah Sematang Borang, Palembang. Tatapannya melihat sejumlah sudut bangunan masjid yang sudah direncanakan dibangun sejak tiga tahun silam.
“Barang siapa membangun masjid, maka akan dibangunkan istana nanti di surga. Saya menyaksikan dari luar tadi, ini ada masjid semegah ini,” kata Menag Nasruddin.
Menag mengungkap kekaguman tersebut lewat sebuah pantun untuk keluarga dari almarhum Muhammad Abduh yang hadir. Pantun itu dibuat setelah melihat bangunan masjid yang berdiri megah.
“Ini satu bukti bahwa memang saya ingin ungkapkan dalam sebuah pantun ‘Empek-empek panas enak dimakan, dikunyah secara pelan-pelan. Di mana ada kemauan pasti ada jalan,” ungkap Menag.
Menag Nasaruddin lalu mengungkap sosok dari keluarga yang mewakafkan masjid untuk masyarakat sekitar. Salah satunya yakni sosok jenderal bintang dua, Irjen Mohammad Iqbal yang kini menjabat sebagai Kapolda Riau.
“Ada seorang Kapolda yang mewakafkan masjid yang sangat megah untuk ukuran kita di Palembang. Mari kita bangun masjid untuk mendekatkan yang jauh, menghimpun yang berserakan, melembutkan yang keras dan meluruskan yang bengkok,” katanya.
Kemegahan masjid dengan halaman yang luas disebut bisa diisi berbagai kegiatan keagamaan dan sosial. Termasuk menjadi tempat pendidikan agama di Kota Pempek.
“Space-space masjid yang ada itu diefektifkan sebagai lembaga pendidikan, olahraga. Jadi masjid ini kita berharap betul-betul mampu memberdayakan masyarakat, jadi bukan hanya kita memberdayakan masjid tapi masjid juga harus memberdayakan masyarakat. Jadi masjid dan umat itu saling memberdayakan satu sama lain,” kata Menag.
Masjid yang berlokasi di Jl. Sematang Borang, Provinsi Sumatera Selatan ini dibangun di atas lahan seluas 7500 M2 yang dulunya merupakan lahan pabrik pengelolaan padi milik almarhum H. Mohamad Abduh, Ayahanda dari Irjenpol M. Iqbal. Pembangunan masjid ini merupakan wujud amanah dari almarhum H. Mohamad Abduh yang ingin agar lahan tersebut dimanfaatkan untuk membangun masjid.
“Sejarah tanah yang sekarang dibangun Masjid Al-Abduh, tanah itu dibeli pada tahun 1990. Dulu tanah itu dibeli didirikan pabrik tempat pengelolaan padi. Tanah itu yang beli orang tua kami yaitu bapak H. Mohamad Abduh. Pada waktu itu tanah yang dibeli masih masuk wilayah Kabupaten Musi Banyuasin,” beber M. Iqbal dan diamini sang saudara, Muhammad Haikal.
Seiring berjalannya waktu, pabrik tersebut tidak lagi efektif dan terpaksa ditutup. Sebelum wafat pada tahun 2012, H. Mohamad Abduh berpesan kepada anak-anaknya agar lahan tersebut dimanfaatkan untuk pembangunan masjid.
Sehingga, pada tahun 2020, anak-anak almarhum H. Mohamad Abduh yakni Novi Rahmi, Mohammad Iqbal, Muhammad Haikal, dan Aga Khan, bersama ibunda mereka, Siti Muslaini, bersepakat untuk mewujudkan amanah tersebut.
Mereka bahu membahu mengumpulkan dana untuk membangun masjid yang kemudian diberi nama Masjid Al-Abduh sebagai bentuk penghormatan kepada ayahanda mereka.
Pembangunan Masjid Al-Abduh dimulai pada tahun 2023 dan rampung serta diresmikan pada Sabtu (21/12) ini.
Meskipun Irjen Pol Mohammad Iqbal belum pernah bertugas di Sumatera Selatan, ia bukanlah orang asing di daerah ini. Pria kelahiran Palembang, 4 Juli 1970 ini merupakan putra daerah asli. Ia menghabiskan masa kecil dan remajanya di Palembang, bersekolah di SD (1982), SMP Negeri 1 Palembang (1985), dan SMAN 1 Palembang (1988), sebelum melanjutkan pendidikan di Akademi Kepolisian dan lulus pada tahun 1991. Masa kecil Iqbal dihabiskan di kawasan Jl POM IX, Palembang, yang dikenal sebagai kawasan Kampus.
Peresmian Masjid Al-Abduh ini menjadi bukti bakti putra daerah untuk masyarakat sekaligus kepada orang tua. Keberadaan masjid ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar bagi umat Islam di Sematang Borang dan sekitarnya.(*)







