KabarBaik.co – Sesosok mayat tanpa kepala yang ditemukan di area irigasi persawahan di Desa Dukuharum, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, pada Rabu (12/2) masih belum diketahui identitasnya.
Meskipun potongan kepala korban telah ditemukan pada hari yang sama di pinggiran Kali Konto, Desa Pesantren, Kecamatan Tembelang, jenazah masih berada di kamar jenazah RSUD Jombang.
Direktur RSUD Jombang dr. Ma’murotus Sa’diyah, menyatakan bahwa jenazah akan disimpan di RSUD Jombang selama maksimal 30 hari. Jika dalam waktu tersebut tidak ada keluarga yang mengklaim, jenazah akan dimakamkan di pemakaman khusus.
“Jenazah akan tetap di RSUD Jombang maksimal 30 hari sejak masuk ke kamar jenazah,” ujar dr. Ma’murotus pada Rabu (19/2).
“Nantinya jika tidak ada keluarga yang mengklaim kehilangan salah satu keluarga, maka jenazah akan dimakamkan di pemakaman khusus dan identifikasi terdata di dalam arsip rumah sakit,” lanjutnya.
Pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap identitas korban dan pelaku. Dugaan sementara, korban mengalami pendarahan di kepala sebelum kematiannya.
“Sebelum kematian, juga ditemukan pendarahan di kepala yang mengakibatkan korban tersebut lemas dan tidak berdaya,” ujar Kasatreskrim Polres Jombang AKP Margono Suhendra.
Potongan kepala yang ditemukan terpisah dari tubuh diduga dilakukan pelaku untuk menghilangkan jejak.
“Bagian tubuh yang terpisah ini dimungkinkan untuk menghilangkan jejak. Sampai saat ini dari Satreskrim melakukan penyelidikan, kami cek TKP, Identifikasi,” pungkasnya.
Sebelumnya, Teka-teki penemuan kepala manusia tanpa tubuh di sekitar Kali Konto, Dusun Kedung Lempuk, Desa Pesantren, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang pada Rabu (12/2) akhirnya terkuak.
Kepala tersebut ternyata merupakan bagian tubuh dari mayat tanpa kepala yang ditemukan di Desa Dukuharum, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang di hari yang sama.
Kasatreskrim AKP Margono Suhendra mengatakan dalam konferensi pers di Mapolres Jombang pada Kamis (13/2).
“Kepala yang ditemukan adalah satu rangkaian dengan tubuh yang ditemukan di Desa Dukuharum. Dari hasil analisis, kematian korban tidak wajar,” kata AKP Margono.(*)
