MDKA Bukukan Pertumbuhan Kuat dan Kemajuan Proyek Strategis di Semester I 2025

oleh -108 Dilihat
IMG 20250926 WA0022
Operasional emas dan bijih nikel tetap menopang kinerja keseluruhan.

KabarBaik.co – PT Merdeka Copper Gold Tbk (IDX: MDKA) mencatat kinerja positif sepanjang paruh pertama 2025. Perseroan berhasil membukukan EBITDA sebesar US$176 juta, naik 18 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, ditopang oleh penjualan emas dan bijih nikel yang meningkat meski pendapatan sedikit tertekan akibat penyesuaian sementara di operasi nikel.

Dalam laporan keuangan semester I 2025 yang berakhir 30 Juni, Merdeka meraup pendapatan US$855 juta. Kinerja emas menjadi motor penggerak utama dengan kenaikan penjualan 15 persen menjadi 59.535 ounces. Produksi bijih nikel juga melonjak 78 persen menjadi 6,9 juta ton, mendorong penjualan naik 32 persen.

Namun, produksi Nickel Pig Iron (NPI) turun akibat pemeliharaan smelter terjadwal, sementara produksi High Grade Nickel Matte (HGNM) dikurangi secara strategis.

Laba bersih perseroan tercatat US$8 juta. Angka tersebut lebih rendah karena beban keuangan meningkat seiring kenaikan utang, kewajiban pajak yang lebih tinggi, serta kontribusi yang menurun dari NPI dan HGNM. Kendati demikian, operasional emas dan bijih nikel tetap menopang kinerja keseluruhan.

Presiden Direktur PT Merdeka Copper Gold Tbk, Albert Saputro, menegaskan bahwa emas menjadi pendorong utama pertumbuhan.

“Produksi emas yang sesuai target serta harga emas yang tinggi, ditambah disiplin dalam pengelolaan biaya, memungkinkan EBITDA kami tumbuh meski operasi nikel tengah menyesuaikan diri,” ujarnya, Jumat (26/9).

Selain mencatat pertumbuhan, Merdeka juga melaporkan kemajuan signifikan pada proyek-proyek strategisnya.

Proyek Emas Pani telah mencapai 67 persen pada akhir kuartal II 2025. Rekayasa detail dan pengadaan tuntas, dengan kontraktor mulai memasang infrastruktur pengolahan dan kelistrikan. Fasilitas pelabuhan beroperasi, tangki penyimpanan bahan bakar selesai, dan komisioning heap leach ditargetkan dimulai akhir 2025. Produksi emas pertama dijadwalkan pada kuartal I 2026.

Operasi nikel di bawah PT Merdeka Tsingshan Indonesia (MTI) juga menunjukkan progres. Fasilitas Acid Iron Metal (AIM)—yang mencakup pabrik pirit, asam, logam klorida, dan katoda tembaga—mulai beroperasi. Dua pabrik pertama sudah berjalan penuh, sementara sisanya ditargetkan mencapai kapasitas penuh akhir tahun ini.

Proyek HPAL juga mencatat capaian penting. PT ESG New Energy Material menghasilkan 9.465 ton nikel dalam bentuk Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) melalui Train A selama semester I 2025, dengan Train B mulai berproduksi pada akhir kuartal II. Sementara itu, PT Sulawesi Nickel Cobalt (SLNC) menargetkan komisioning train pertama pada pertengahan 2026, dengan kapasitas penuh 90.000 ton MHP per tahun.

Albert menambahkan, portofolio terdiversifikasi menjadi kekuatan Merdeka.

“Proyek Emas Pani akan memperluas basis produksi jangka panjang kami mulai 2026. Sementara bisnis nikel berada di jalur pemulihan yang kuat setelah pemeliharaan selesai dan fasilitas HPAL beroperasi. Kami optimistis proyek-proyek pertumbuhan strategis ini akan memperkokoh posisi Merdeka dalam mendukung transisi energi Indonesia,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Dani
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.