Memancing Berujung Maut, Perahu Terbalik Diterjang Ombak: 1 Tewas, 3 Hilang

oleh -380 Dilihat
MANCING MAUT
Petugas bersama warga mengevakuasi jenazah penumpang perahu yang terbalik di perairan Lekok, Pasuruan, Senin (14/7). (Foto IST)

KabarBaik.co- Tragedi di laut kembali terjadi. Sebuah perahu yang membawa rombongan pemancing terbalik usai dihantam gelombang besar di perairan Lekok, Kabupaten Pasuruan. Insiden terjadi Minggu (13/7) sore, sekitar pukul 15.30 WIB. Perahu nahas itu tenggelam sekitar 1,2 mil atau 2 kilometer dari bibir pantai Pasir Panjang, Desa Wates.

Nahas, dari 20 orang yang berada di atas perahu, satu di antaranya meninggal dunia. Tiga lainnya dinyatakan hilang. Tiga lagi terluka. Belum cukup sampai di situ. Laporan sementara menyebutkan, ada lima orang lainnya belum diketahui identitas dan nasibnya.

Mereka semua berniat memancing. Sejak pagi, satu per satu rombongan diantar menuju titik-titik pemancingan tengah laut. Mereka berangkat menggunakan perahu “Samudera” milik Jalaludin, 43, warga Dusun Pasir Panjang. Sang nahkoda ditemani seorang ABK bernama Sahrul, 23. Selama ini, keduanya rutin membawa pemancing ke tengah laut.

Hari itu, mereka melayani empat kali pemberangkatan. Kelompok pertama berangkat pukul 07.00 WIB. Enam orang. Kelompok kedua pukul 08.00 WIB. Lima orang. Kelompok ketiga pukul 09.00 WIB. Empat orang. Kelompok keempat pukul 10.00 WIB. Empat orang.

Semua pemancing diantar ke spot berbeda. Rencana awal, mereka akan dijemput kembali pukul 14.00 WIB. Namun, nasib berkata lain. Dalam perjalanan pulang, perahu dihantam ombak besar. Bukan sekali. Tapi tiga kali. Hantaman pertama dan kedua masih bisa diatasi. Namun air mulai masuk ke lambung perahu. Perahu kehilangan keseimbangan.

Dan di hantaman ketiga, ombak datang dari arah belakang. Perahu pun terbalik. Semua penumpang terpental ke laut. Panik. Kacau. Tenggelam. Sebagian berusaha bertahan dengan berpegangan di sisi perahu. Sebagian lainnya memeluk barang-barang agar tetap mengapung.

Beruntung, tiga perahu nelayan lain kebetulan melintas tak jauh dari lokasi kejadian. Mereka langsung melakukan penyelamatan. Satu per satu korban berhasil dievakuasi. Namun tak semua berhasil diselamatkan. Acham Asfihani, 19, warga Dusun Kagengan, Desa Ngijo, Karangploso, Malang, ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Jasadnya langsung dibawa ke kamar jenazah RSUD Grati.

Dua korban lainnya mengalami luka-luka. Yakni, Imam Muhlis. 44, warga Takeran, Desa Ngijo, Karangploso, Malang, dan M. Nur Ikhwan, 16, warga Kelurahan Kepel, Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan. Keduanya sudah diperbolehkan pulang setelah mendapat perawatan di IGD RSUD Grati.

Hingga malam hari, proses pencarian terus dilakukan. Tiga orang masih dinyatakan hilang. Lima lainnya belum diketahui identitas dan keberadaannya. Tragedi ini meninggalkan luka mendalam bagi keluarga korban. Dan kembali mengingatkan, bahwa laut bukanlah tempat yang bisa diprediksi.

BMKG sebelumnya memang telah memperingatkan gelombang tinggi di wilayah perairan selatan Jawa dan sekitarnya. Namun, keputusan tetap berada di tangan mereka yang hendak melaut.

Kini, harapan tinggal pada tim pencari. Semoga korban yang hilang bisa segera ditemukan. Dan semoga tragedi ini menjadi pelajaran bagi semua. (*)

 

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Editor: Supardi


No More Posts Available.

No more pages to load.