Menag RI Minta Maaf Atas Kekurangan Layanan Haji, Tegaskan Tidak Ada Pengurangan Kuota 2026

oleh -419 Dilihat
NASARUDDIN UMAR
Menag RI Prof Nasaruddin Umar. (Foto IST)

KabarBaik.co- Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar menyampaikan permohonan maaf atas sejumlah kendala yang dialami jemaah haji Indonesia selama pelaksanaan fase puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Meski secara umum rangkaian puncak ibadah haji berjalan lancar dan jemaah telah melaksanakan wukuf di Arafah, dia mengakui masih terdapat kekurangan dalam aspek pelayanan yang harus menjadi catatan penting ke depan.

“Alhamdulillah seluruh tahapan puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina sudah selesai. Kita bersyukur tahapan Armuzna berjalan dengan baik. Seluruh jemaah haji Indonesia telah mengikuti wukuf di Arafah,” ujar Menag dilansir website Kemenag, Kamis (12/6).

Dia menyebut sejumlah persoalan yang dialami jemaah, seperti terpisahnya pasangan suami istri, orang tua dan anak, atau lansia dan pendampingnya di hotel selama di Makkah. Selain itu, beberapa jemaah mengalami kendala penempatan tenda di Arafah serta keterlambatan penjemputan di Muzdalifah akibat kemacetan lalu lintas yang menyebabkan proses evakuasi baru selesai pada pukul 09.40 WAS atau terlambat 40 menit dari target semula.

Menag menyatakan permohonan maaf secara terbuka atas peristiwa tersebut. Nasaruddin menjelaskan, hambatan serupa juga dialami oleh jemaah dari negara lain yang menggunakan jalur taraddudi yang sama. Kendati demikian, pihaknya menilai penyelenggaraan ibadah haji tahun ini menunjukkan perbaikan signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Misalnya, peningkatan infrastruktur, ketersediaan air, dan pelayanan kesehatan.

Nasaruddin juga mengungkapkan bahwa angka kematian jemaah lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Dia pun berharap kondisi ini bertahan hingga seluruh jemaah kembali ke Tanah Air.

Sementara itu, operasional haji 1446 H/2025 M tengah memasuki tahap pemulangan jemaah. Gelombang pertama berlangsung dari 11 hingga 25 Juni 2025 dengan 266 kelompok terbang (kloter) yang akan dipulangkan melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz di Jeddah.

Sebanyak delapan kloter dipulangkan melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah. Menag secara langsung melepas kepulangan kloter 1 embarkasi Makassar (UPG 01) dari hotel di wilayah Syisah ke Madinah, yang terbang pada 11 Juni 2025 pukul 03.30 WAS.

Untuk jemaah gelombang kedua akan mulai bergerak dari Makkah ke Madinah pada 18 Juni dan akan dipulangkan ke Tanah Air mulai 26 Juni hingga 10 Juli 2025. Nasaruddin mengingatkan agar seluruh jemaah tetap menjaga kesehatan dan kemabruran ibadah.

Nasaruddin juga memastikan bahwa air Zamzam akan dibagikan kepada jemaah saat tiba di embarkasi masing-masing di Indonesia.

Menanggapi wacana pengurangan kuota haji Indonesia hingga 50 persen yang sempat beredar luas di media, Menag menegaskan bahwa kabar tersebut tidak benar. Saat ditemui di Bandara AMAA Madinah pada Kamis siang (12/6), dia menyatakan bahwa tidak pernah ada pembahasan resmi mengenai pengurangan kuota dalam pertemuan-pertemuan dengan otoritas Arab Saudi.

Dia menyayangkan munculnya narasi itu dapat menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Terutama saat masa pemulangan jemaah yang seharusnya menjadi waktu refleksi dan rasa syukur. Nasaruddin menegaskan, hubungan bilateral Indonesia dan Arab Saudi dalam penyelenggaraan ibadah haji berlangsung baik dan profesional. Tidak ada indikasi penurunan kuota oleh pihak manapun.

Dia juga mengingatkan bahwa kuota jemaah haji Indonesia dalam tiga tahun terakhir tergolong stabil. Yakni, 221.000 orang pada 2023, naik menjadi 241.000 pada 2024, dan kembali menjadi 221.000 pada 2025. Nasaruddin meminta publik tidak memperkeruh suasana dengan menyebarkan narasi dramatis yang tidak sesuai dengan fakta di lapangan.

Nasaruddin menambahkan, pihaknya juga mengapresiasi dedikasi para petugas haji yang telah bekerja keras melayani jemaah dalam kondisi cuaca ekstrem. Ia mengajak semua pihak untuk jujur melihat kenyataan dan tidak memperkeruh situasi.

“Lihat sendiri jemaah kita. Lihat petugas kita yang bekerja di lapangan dengan ikhlas. Mereka juga punya keluarga dan harga diri. Jadi jangan kita pelintir seolah-olah ada yang genting,” tegas Nasaruddin. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: F. Noval
Editor: Supardi


No More Posts Available.

No more pages to load.