KabarBaik.co- Gelora Bung Tomo (GBT) Sabtu (1/3) malam terasa lebih bergemuruh. Stadion kebanggaan Arek Suroboyo itu seolah kembali menunjukkan keangkerannya bagi setiap lawan Persebaya. Betapa tidak, malam itu Persib Bandung yang menjadi pemuncak klasemen Liga 1 dibantai dengan skor telak 4-1.
Tak ayal, atmosfer laga Green Force lawan Maung Bandung itupun terasa seperti pertandingan final saja. Puluhan ribu Bonek-julukan suporter Persebaya-berjingkrak. Riuh di sepanjang laga. Tak sekadar menang. Namun, berhasil “mempermalukan” tim tamu dengan skor tebal. Membalas kekalahan saat Persebaya ditekuk 0-2 di putaran pertama. “Tidak juara pun tidak apa-apa. Menang tebal yang tidak tersangka-sangka ini sudah seperti juara,” kata Mansur Yasin, salah seorang suporter.
Kemenangan Persebaya itupun menjaga gap dari Persib, sebagai pemuncak klasemen. Tinggal terpaut 7 poin. Dari sama-sama 25 laga, Persib meraih 51 poin. Adapun Persebaya mendulang 44 poin. Di posisi kedua, saat ini ditempati Dewa United, dengan 46 poin. Persaingan menuju puncak pun kian sengit. Adapun di urutan keempat diduduki Persija Jakarta meraup 40 poin, yang baru memainkan 24 pertandingan.
Kemenangan telak itu juga menjadi persembahan indah bagi sang legenda Persebaya, almarhum Bejo Sugiantoro. Mantan asisten pelatih Bajol Ijo itu telah berpulang mendadak pada Selasa (24/2) lalu, saat bermain bola di lapangan PT SIER Surabaya.
Bejo Sugiantoro dan Keberuntungan
Saat turun minum babak pertama laga Persebaya vs Persib, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Presiden Persebaya Azrul Ananda memberikan tali asih kepada keluarga almarhum Bejo Sugiantoro. Sebelumnya, puluhan ribu suporter pun menundukkan kepala untuk mendoakan almarhum Bejo Sugiantoro.
Kemenangan tersebut juga menjadi kabar baik bagi Coach Paul Munster. Ia tampaknya selamat dari tuntutan pemecatan. Maklum, dalam lima kali pertandingan, Ernando Ari dkk selalu kalah.
Kini, cahaya kembali terang. Tentu, para Bonek berharap, di sembilan kali laga tersisa, Persebaya terus mendulang poin. Andai sukses menyapu bersih dengan membawa kemenangan, maka Green Force total akan finis dengan 71 poin. Mungkinkah? Tidak mudah memang. Tapi, asalkan bermain apik dan konsisten seperti lawan Persib, kans itu cukup besar.
Di babak pertama, penampilan skuad Persebaya memang cenderung monoton. Lebih banyak menunggu. Serangan-serangan tidak kreatif. Mudah dibaca dan gampang dipatahkan lawan. Namun, nemasuki babak kedua, Bruno Moreira dkk langsung tampil menekan sejak peluit dibunyikan.
Menit ke-61 Bajol Ijo akhirnya sukses menjebol gawang Persib lewat gol bunuh diri Marc Klok. Catur Pamungkas yang memberikan umpan cutback, Klok yang salah mengantisipas hinggai bola malah mengarah gawang sendiri. Skor 1-0 untuk Persebaya.
Untuk memperkuat lini tengah, menit ke-64 pelatih Paul Munster memasukkan Mohammed Rashid, yang menggantikan Dejan Tumbas. Dan, 15 menit kemudian, Persebaya menggandakan keunggulan lewat Rizky Dwi. Dari luar kotak penalti, sepakan kerasnya menghujam gawang Persib yang dijaga Kevin Mendoza. Skor berubah jadi 2-0.
Alhamdulillah, tiga menit berselang, Green Force memperlebar keunggulan. Memanfaatkan kesalahan pemain belakang Persib, Bruno Moreira yang tinggal berhadapan dengan kiper sukses menempatkan bola ke pojok gawang. Papan skor menjadi 3-0.
Persib Bandung membalas gol yang dicetak oleh Ryan Kurnia di menit ke-89. Dalam kondisi tanpa pengawalan, Ryan menembakan bola ke gawang Ernando Ari. Skor 3-1. Persebaya menutup gol di menit ke-90+3 lewat Francisco Rivera. Gol cantik. Rivera memplessing bola ke pojok gawang Persib. Skor menjadi 4-1 hingga peluit akhir babak kedua dibunyikan.
Pada laga berikutnya, Persebaya akan bertandang melawan PSM Makassar, Jumat, 7 Maret mendatang. Di putaran pertama, saat berlaga di Stadion GBT Oktober 2024 lalu, kedua tim berbagi angka 1-1. Saat ini, PSM berada di urutan ke-8 klasemen dengan 36 poin. Salam satu nyali. Wani!. (*)