Mengenal Berbagai Penyebab Penurunan Berat Badan Drastis

oleh -297 Dilihat
penurunan berat badan
Foto Freepik

KabarBaik.co- Penurunan berat badan drastis merupakan kondisi yang perlu diperhatikan, karena bisa menjadi tanda dari kondisi medis tertentu. Kondisi ini perlu segera ditangani dengan tepat agar tidak memicu terjadinya masalah kesehatan yang lebih serius. Sebetulnya, apa penyebab penurunan berat badan drastis tersebut? Mari simak informasinya melalui ulasan berikut ini.

  1. Gangguan Hormon 

Penyebab penurunan berat badan drastis yang pertama adalah karena gangguan hormon. Hal tersebut biasanya terjadi pada penderita hipertiroidisme, yaitu kondisi ketika kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid terlalu banyak. Hormon tiroid merupakan senyawa kimia yang memiliki berbagai fungsi, salah satunya mengoptimalkan proses metabolisme di dalam tubuh.

Namun, jika kadarnya melebihi batas normal, hal ini bisa membuat tubuh membakar kalori terlalu cepat. Akibatnya, akan terjadi penurunan berat badan secara drastis meski nafsu makan meningkat.

Hipertiroidisme biasanya diikuti oleh gejala lain, seperti tremor, detak jantung terlalu cepat atau irregular, irritable (sensitif, cepat marah, atau mudah tersinggung), cepat lelah, sulit tidur, dan sering BAB.

2. Penyakit kronis

Berat badan turun drastis merupakan salah satu gejala penyakit kronis yang menandakan adanya kerusakan organ, seperti gagal jantung, gagal ginjal, atau gagal hati. Penderita penyakit ini biasanya mengalami kehilangan nafsu makan.

Selain itu, penyakit autoimun dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) juga bisa menjadi penyebab berat badan turun drastis.

3. Diabates Tipe 1

Penyebab berat badan turun padahal sedang tidak diet berikutnya adalah diabetes tipe 1. Kondisi ini terjadi ketika sistem imun tubuh merusak sel-sel di dalam pankreas yang berfungsi untuk menghasilkan hormon insulin. Tanpa hormon insulin, tubuh tidak bisa mengubah glukosa menjadi energi secara optimal.

Akibatnya, akan terjadi peningkatan kadar glukosa di dalam darah dan menyebabkan tubuh membakar lemak serta otot dalam jumlah banyak untuk dijadikan sumber energi. Hal inilah yang bisa menyebabkan seseorang mengalami penurunan berat badan secara drastis.

4. Efek samping obat-obatan

Pengobatan jangka panjang dapat memengaruhi berat badan. Hal ini bisa disebabkan oleh efek samping mual dan penurunan nafsu makan akibat konsumsi obat-obatan tertentu. Salah satu obat yang efek sampingnya banyak menyebabkan penurunan berat badan adalah kemoterapi.

Selain itu, penyalahgunaan obat-obatan terlarang dan kebiasaan mengonsumsi alkohol juga dapat menyebabkan berat badan turun drastis secara tidak sehat.

Penyakit saraf, seperti penyakit parkinson  dan demensia Alzheimer, juga bisa menyebabkan berat badan turun drastic. Penyakit ini menyebabkan berat badan turun secara tidak langsung akibat berkurangnya kemandirian dan kemampuan dalam melakukan berbagai aktivitas dasar, termasuk makan.

adalah virus yang dapat menyebabkan tubuh kesulitan untuk melawan infeksi patogen atau kuman penyebab penyakit yang masuk ke dalam tubuh. Jika tidak segera ditangani dengan tepat, HIV dapat memicu berkembangnya penyakit AIDS (kondisi ketika tubuh tidak mampu lagi melawan serangan infeksi).

5.HIV/AIDS

HIV adalah virus yang dapat menyebabkan tubuh kesulitan untuk melawan infeksi patogen atau kuman penyebab penyakit yang masuk ke dalam tubuh. Jika tidak segera ditangani dengan tepat, HIV dapat memicu berkembangnya penyakit AIDS (kondisi ketika tubuh tidak mampu lagi melawan serangan infeksi).

HIV/AIDS bisa membuat penderitanya kehilangan nafsu makan, sehingga memicu defisiensi nutrisi hingga penurunan berat badan secara drastis. Penyakit ini ditandai dengan banyak gejala, salah satunya diare dan demam dalam jangka panjang. Bagi orang-orang dengan risiko tinggi HIV diharuskan untuk lebih sering memeriksakan kesehatannya dan melakukan pencegahan.

6. Depresi

Depresi adalah gangguan suasana hati yang membuat penderitanya merasa sangat sedih serta kehilangan minat terhadap hal-hal yang disukai sebelumnya. Gangguan mood ini memengaruhi bagian otak yang bertanggung jawab untuk mengontrol nafsu makan. Kondisi ini dapat menyebabkan seseorang kehilangan nafsu makan sehingga memicu terjadinya penurunan berat badan drastis.

Namun, setiap penderita depresi dapat menunjukkan gejala yang berbeda-beda. Pada beberapa kasus, kondisi ini juga bisa membuat penderitanya mengalami peningkatan nafsu makan.

Cara Menurunkan Berat Badan yang Sehat

Jika ingin menurunkan berat badan, sebaiknya lakukan secara bertahap dan dengan cara yang sehat. Berikut beberapa tips yang dapat Anda lakukan:

  • Konsultasikan dengan dokter: Sebelum memulai program penurunan berat badan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui kondisi kesehatan.
  • Atur pola makan: Konsumsi makanan yang bergizi seimbang, perbanyak konsumsi buah-buahan, sayuran, dan protein tanpa lemak.
  • Olahraga secara teratur: Lakukan olahraga secara teratur untuk membakar kalori dan meningkatkan metabolisme.
  • Cukup tidur: Istirahat yang cukup sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh dan metabolisme.
  • Kelola stres: Lakukan teknik relaksasi untuk mengurangi stres.

Penting untuk diingat bahwa penurunan berat badan yang sehat membutuhkan waktu dan kesabaran. Jangan tergoda untuk mencoba diet ekstrem atau produk pelangsing yang tidak terbukti keamanannya.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Lilis Dewi


No More Posts Available.

No more pages to load.