Menggali Jejak Tertua Jombang Lewat Prasasti Poh Rinting dan Tengaran

oleh -237 Dilihat
WhatsApp Image 2025 08 15 at 10.31.58 AM scaled
Forum diskusi tentang prasasti tertua yang ada di Jombang (Teguh Setiawan)

KabarBaik.co – Sejarah Jombang ternyata jauh lebih tua dari yang selama ini dikenal publik. Hal ini diungkapkan oleh Binhad Nurrohmat, inisiator diskusi bertema ‘Prasasti Poh Rinting Titik Awal Sejarah Jombang’ yang berlangsung di Mojag Café, Mojoagung.

Diskusi ini menghadirkan dua pembahas utama yaitu Nona Nur Madina dari TACB Jombang dan Rifatul Hasanah dari TACB Mojokerto.

Dalam forum diskusi tersebut, Binhad menjelaskan bahwa Jombang memiliki dua prasasti kuno yang menjadi bukti tertulis paling awal keberadaan masyarakat dan pemerintahan di wilayah itu. Kedua prasasti tersebut ditemukan di Desa Glagahan, Perak, dan Desa Tengaran, Peterongan.

“Kedua prasasti ini sangat penting. Yang satu dikeluarkan pada tahun 929 M oleh Raja Mpu Sindok dari Kerajaan Medang, dan yang satu lagi pada tahun 935. Ini adalah jejak tertulis tertua yang pernah ditemukan di Jombang,” ujar Binhad kepada KabarBaik.co, Jumat (15/8).

Prasasti yang ditemukan di Glagahan dikenal sebagai Prasasti Poh Rinting. Prasasti ini menjadi perhatian utama dalam diskusi.

“Menurut saya, ini layak dijadikan tonggak awal sejarah Jombang, karena membuktikan bahwa masyarakat dan tatanan pemerintahan sudah ada sejak abad ke-10,” tambahnya.

Selama ini, hari jadi Jombang ditetapkan pada tahun 1910, yang merujuk pada pendirian pemerintahan kabupaten.

Namun, Binhad menilai bahwa sejarah Jombang sudah jauh lebih tua dari itu. Ia pun mendorong agar penemuan dua prasasti ini dijadikan dasar peninjauan ulang terhadap hari jadi Jombang.

“Penanggalan dari prasasti Poh Rinting diperkirakan terjadi pada bulan Oktober tahun 929. Karena ini informasi tertulis, maka nilainya sangat istimewa. Apalagi, tidak banyak daerah yang memiliki bukti sejarah seawal ini,” ungkapnya.

Diskusi ini, lanjut Binhad, menjadi langkah awal untuk mengkaji, mendiskusikan, dan mensosialisasikan sejarah tertulis Jombang kepada masyarakat.

“Ini bukan hanya soal nostalgia masa lalu, tetapi bagian penting dalam membangun identitas sejarah lokal,” katanya.

Dengan semakin dikenalnya prasasti Poh Rinting dan Tengaran, diharapkan masyarakat Jombang dapat mengenal kembali akar sejarah daerahnya yang telah tumbuh sejak era Kerajaan Medang di bawah pemerintahan Mpu Sindok. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Teguh Setiawan


No More Posts Available.

No more pages to load.