KabarBaik.co- Di tengah malam menjelang pergantian hari, semangat para jemaah Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Aswaja Semen Gresik tak surut sedikit pun. Meski telah berkali-kali melaksanakan umrah sunnah, antusiasme para jemaah tetap menyala. Saat ini, mereka telah menjalani umrah sunnah yang ke-10 sejak kedatangan di Kota Suci.
Tepat pukul 23.00 waktu setempat, empat bus besar telah siap mengantar para jemaah menuju Tan’im, tempat miqat bagi umrah sunnah. Sepanjang perjalanan, gema talbiyah dan lantunan salawat mengiringi perjalanan malam yang penuh khidmat itu.
Sesampainya di Tan’im, para jemaah dipandu oleh Ustad Ahmad Hamdani untuk melafalkan niat. Raut wajah penuh cahaya terpancar dari para jemaah, baik yang muda maupun lansia. Semangat mereka tidak luntur meskipun hampir setiap malam menjalankan umrah. Bahkan, waktu pelaksanaan yang larut malam tak mampu meredupkan hasrat mereka untuk kembali mendekat ke Baitullah, mengelilinginya, dan bermunajat di antara bukit Shafa dan Marwah.
Seusai mengambil miqat, rombongan kembali ke hotel sebelum berganti menggunakan bus Sholawat menuju Masjidil Haram. Setibanya di pelataran Ka’bah, mereka segera membentuk barisan: jemaah laki-laki membentengi sisi luar, sementara jemaah perempuan berada di tengah.
Dengan jumlah rombongan sebanyak 199 orang, barisan ini menjadi salah satu yang terbesar di antara kelompok jemaah lain. Namun, barisan tetap rapi dan solid, menjamin kenyamanan serta keamanan. Terutama bagi jemaah perempuan dan lansia, sehingga dapat melaksanakan tawaf secara khusyuk dan tertib.
Setelah melaksanakan salat sunnah Tawaf, zikir singkat, dan doa di bawah langit dini hari Kota Makkah, rombongan pun bergeser ke jalur Sa’i antara bukit Shafa dan Marwah. Usai menyelesaikan seluruh rangkaian umrah, mereka kemudian mencari tempat untuk salat Subuh berjamaah di dalam Masjidil Haram.
Inilah rutinitas malam hari para jemaah KBIH Aswaja Semen Gresik selama berada di Tanah Suci. Umrah sunnah memang telah diprogramkan secara teratur oleh pihak KBIH. Tujuannya jelas, untuk memaksimalkan ibadah selama berada di Makkah, sembari menunggu puncak pelaksanaan ibadah haji di Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina).
Tentunya, program ini tetap mempertimbangkan kondisi kesehatan dan ketahanan fisik para jemaah, agar tetap prima saat menjalani puncak ibadah haji nantinya.
Menurut Ustad Ahmad Hamdani, umrah sunnah yang rutin dilakukan ini juga bertujuan mempererat ukhuwah, membangun kekompakan, dan memperkuat kebersamaan di antara jemaah. “Melalui kegiatan ini, koordinasi internal antarjemaah pun dimatangkan. Harapannya, pelaksanaan ibadah di Armuzna nanti menjadi lebih mudah, karena jemaah sudah saling mengenal dan risiko-risiko internal telah terpetakan,” jelasnya.
Rombongan KBIH Aswaja Semen Gresik tiba di Makkah pada Rabu (14/5) lalu. Sejak itu, hampir setiap malam mereka melaksanakan umrah sunnah. Targetnya, ibadah umrah sunnah akan digenapkan hingga 13 kali sebelum hari Arafah tiba.
Kepedulian KBIH terhadap jemaah lansia dan penyandang disabilitas juga tak kalah penting. Bagi mereka yang tidak memungkinkan mengikuti umrah karena kondisi kesehatan, KBIH memfasilitasi kegiatan ibadah alternatif berupa qiyamul lail di pelataran Ka’bah. Pendampingan dilakukan oleh pembimbing, Karom (Ketua Rombongan), serta Karu (Ketua Regu), agar mereka tetap dapat merasakan kekhusyukan dan kemuliaan malam-malam di Tanah Suci.
Dengan kekompakan dan semangat luar biasa ini, para jemaah KBIH Aswaja Semen Gresik menunjukkan kesiapan spiritual, fisik, dan emosional dalam menyongsong puncak ibadah haji. Sebuah bukti bahwa semangat beribadah tak pernah mengenal lelah, terutama ketika berada di Tanah Suci yang penuh berkah. (*)
